Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sucor Sekuritas mempertahankan rating buy PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Perkembangan kawasan industri perseroan berpotensi meningkatkan profitabilitas dan pendapatan berulang.
Analis Sucor Sekuritas, Niko Pandowo memperkirakan pemulihan yang kuat pada penjualan lahan kawasan industri khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) untuk tahun 2025, dengan proyeksi mencapai 100 hektare (ha) atau tumbuh 170% secara tahunan (year on year/yoy).
Pemulihan yang kuat ini mengikuti tahun 2024 yang lemah, terutama karena penundaan, seperti transaksi Hebang yang menunda penjualan 60 ha hingga tahun 2025.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Bidik Laba Rp 2,6 Triliun di 2025, Simak Rekomendasi Sahamnya
"Selain itu, dimulainya operasional Smelter Freeport yang diantisipasi pada kuartal III 2025 dapat berfungsi sebagai katalisator, menarik penyewa tambahan yang mendukung ke JIIPE," tulisnya dalam riset Rabu (26/2).
Kemudian, operasi skala penuh dari tiga penyewa utama, yakni Freeport, Xinyi Glass, dan Zhejiang Hailiang di JIIPE diperkirakan akan mulai beroperasi pada semester II.
Niko melihat hal tersebut berpotensi meningkatkan konsumsi listrik hingga 180-200 mega watt (MW) yang stabil, meningkatkan pendapatan utilitas menjadi Rp 3,2 triliun pada tahun 2026.
Lalu, peluncuran ini dapat meningkatkan kargo pelabuhan sekitar 6 juta ton. Sehingga meningkatkan pendapatan saham dari entitas asosiasi menjadi Rp 177 miliar atau melesat 190% yoy pada tahun 2026.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Genjot Pendapatan Segmen Kawasan Industri
Katalis lainnya dari regulasi yang mendukung distribusi bahan bakar. Niko menuturkan bahwa pemerintah tampaknya akan mereformasi kerangka kerja subsidi bahan bakar.
Langkah tersebut diperkirakan dengan menurunkan kuota harian per kendaraan dan menghilangkan bahan bakar bersubsidi pada tahun 2027.
Perubahan-perubahan tersebut dinilai dapat menguntungkan distributor bahan bakar non-subsidi seperti AKRA. "Berpotensi mendorong pertumbuhan volume penjualan yang lebih tinggi seiring dengan meluasnya pasar yang dituju," paparnya.
Dengan demikian, Sucor Sekuritas memproyeksikan laba bersih 2025 mencapai Rp 2,7 triliun atau tumbuh 27% yoy.
Rebound pada tahun 2025 didorong oleh pemulihan laba kotor perdagangan dan distribusi menjadi Rp 2,8 triliun atau naik 11% yoy dan peralihan sekitar 60 ha dari potensi penjualan lahan kuartal IV 2024 ke tahun 2025.
Baca Juga: Revisi Target Laba, Cermati Rekomendasi Saham AKR Corporindo (AKRA)
"Oleh karena itu, kami memperkirakan penjualan lahan JIIPE pada tahun 2025 akan mencapai 90 ha atau tumbuh 143% yoy, yang akan meningkatkan pendapatan dan laba kotor kawasan industri menjadi Rp 3,2 triliun, tumbuh 107% yoy dan Rp 1,3 triliun atau naik 78% yoy," terangnya.
Alhasil, Niko mempertahankan rating buy AKRA dengan target harga Rp 1.530 per saham. Pada penutupan perdagangan Selasa (4/3), saham AKRA melemah 2,02% ke Rp 1.210 per saham.
Selanjutnya: Pemudik Perlu Catat, Tarif Tol Trans Sumatra Diskon 20% selama Libur Lebaran
Menarik Dibaca: Onesta Edukasi Manfaat Madu Bagi Tubuh Saat Puasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News