kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sucor Sekuritas Pandang Positif Outlook Dharma Polimental (DRMA), Ini Rekomendasinya


Selasa, 23 April 2024 / 19:05 WIB
Sucor Sekuritas Pandang Positif Outlook Dharma Polimental (DRMA), Ini Rekomendasinya
ILUSTRASI. Rekomendasi saham PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sucor Sekuritas memandang positif prospek PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA). Masuknya produsen komponen kendaraan bermotor ini ke komponen kendaraan listrik menjadi pendorongnya.

Analis Sucor Sekuritas Christofer Kojongian mengatakan, DRMA memasuki industri EV dengan memproduksi komponen untuk 2W dan 4W. Beberapa komponen yang dihasilkan, yakni paket baterai NMC dan LFP, BLDC, stasiun pengisian daya, dan penggantian baterai. Adapun produksi BLDC 2W akan dimulai pada bulan Oktober.

Perusahaan ini juga mencari pelanggan baru untuk komponen BEV-nya, terutama untuk produksi baterai dan suspensi.

"Kami percaya reputasi DRMA akan membantunya menjadi produsen pilihan pertama di antara perusahaan otomotif, terutama pendatang baru EV (merek China dan Vietnam) yang perlu meningkatkan konten lokal hingga 40% pada tahun 2024 untuk terus menerima insentif pajak," tulisnya dalam riset Rabu (13/3).

Produk BEV baru Hyundai Indonesia, Hyundai Kona, akan diproduksi di Indonesia, dan anak perusahaan DRMA, Dharma Kyungshin Indonesia (DKI), akan mendapatkan keuntungan sebagai produsen komponen baterai. Ia memperkirakan pendapatan DKI akan tumbuh 10% YoY menjadi Rp 383 miliar, yang berarti penambahan Rp 8 miliar pada pendapatan operasional DRMA.

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Fokus ke Bisnis Komponen EV

Meski begitu, Christofer mengakui adanya pelemahan di industri otomotif akibat lambatnya penjualan mobil dan perubahan peta persaingan yang semakin ketat.

Tahun ini DRMA menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10%. Ia memproyeksikan target tersebut akan tercapai, lantaran perkiraan kinerja yang lebih kuat pada semester II karena fasilitas baru beroperasi dan pesanan baru dari Toyota datang pada akhir 2024.

Namun dengan tantangan yang ada, Sucor Sekuritas menurunkan proyeksi pendapatan 2024 dari Rp 6,35 triliun menjadi Rp 6 triliun. Sementara laba bersih juga dikoreksi menjadi Rp 602 miliar dari Rp 731 miliar.

Sementara kinerjanya diproyeksikan tetap bertumbuh ke depan. "Kami mengharapkan hasil yang positif di 2025 didorong oleh volume dari pelanggan yang sudah ada dari produk baru dan meningkatnya permintaan komponen BEV," katanya.

 

Dus, Sucor Sekuritas mempertahankan buy DRMA dengan target harga Rp 1.600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×