Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
Sedangkan Michael mengatakan rencana akuisisi Pinehill tersebut justru dinilai negatif oleh pelaku pasar karena valuasi dinilai mahal serta adanya risiko fluktuasi mata uang. Lebih lanjut, pelaku pasar juga tengah menantikan informasi besaran bunga pinjaman sindikasi. Jika bunga pinjaman bisa rendah, akuisisi tersebut akan berdampak positif pada laba bersih ICBP ke depan.
Oleh karena itu, Michael lebih memilih emiten PT Mayora Indah Tbk (MYOR) sebagai jagoannya dalam emiten sektor konsumer. Pertimbangannya adalah penjualan ekspor MYOR yang akan kembali normal dan pemulihannya yang paling signifikan dibanding emiten lain. Khususnya dengan China selaku pangsa ekspor utama MYOR, yang ekonominya sudah berjalan normal.
Baca Juga: IHSG pekan depan diprediksi bisa tertekan karena sederet sentimen ini
"Sementara ICBP dan UNVR kan selama 1H20 kinerjanya stabil, sementara MYOR kinerjanya terpukul seiring lockdown di negara tujuan ekspor. Emiten yang recovery-nya paling signifikan itu jadi pilihan yang paling menarik. MYOR lah yang masuk kriteria tersebut sehingga jadi paling menarik untuk dikoleksi," pungkas Michael.
Michael pun merekomendasikan untuk beli saham MYOR dengan target harga Rp 2.750 per saham untuk setahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News