kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Suami atau Istri punya peluang kerja di rumah


Kamis, 05 Januari 2017 / 15:13 WIB
Suami atau Istri punya peluang kerja di rumah


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kebutuhan dan biaya hidup yang makin hari makin membengkak menjadi salah satu alasan pasangan suami dan istri sama-sama bekerja. Akibat sama-sama sibuk, pilihan menitipkan anak kepada pengasuh atau kerabat jadi tak terhindarkan.

Tugas orang tua tak semata-mata cari uang untuk anak, lho. Orang tua juga mesti memantau perkembangan anak. Kalau keduanya bekerja bagaimana cara memantaunya?

Tak sedikit juga istri atau suami yang mengundurkan diri demi mengurus anak di rumah. Yang jadi pertanyaannya, siapa yang seharusnya tinggal di rumah? Apakah selalu istri lantaran istri yang paling tahu urusan dapur dan anak?

Freddy Pieloor, Perencana Keuangan dari Money n Love Planning & Consulting mengatakan baik istri maupun suami sama-sama punya peluang untuk mengurus anak dan keluarga di rumah.

Dengan catatan, hitung dahulu pengeluaran setelah salah satu tidak bekerja. Lalu, lihat gaji siapa yang bisa menutup pengeluaran itu. Kalau memang gaji istri yang bisa menutupi pengeluaran, suami jangan segan untuk mundur.

"Apalagi ketika istrinya lebih rajin dan prospek kerjanya bagus. Tapi ini bukan masalah keadaan, melainkan lebih kepada penerimaan dari yang akan mengundurkan diri," kata Freddy

Kalau ternyata prospek kerja lebih baik istri tetapi penghasilan lebih besar suami, Freddy menyarankan lihat dulu selisih dan keikhlasan masing-masing pihak.

"Ini masalah kerja sama, jangan sampai ke depannya suami atau istri yang bekerja tetapi jadi malas-malasan nantinya. Kalau dua belah pihak tidak bisa memutuskan siapa yang harus keluar, bisa cari pihak ketiga," kata Freddy.

Kalau mau keluar dari pekerjaan memang sebaiknya harus punya tabungan dahulu. Tidak ada jumlah ideal berapa tabungan. Asalkan gaji dari salah satu sumber saja sudah cukup, maka tujuan keuangan keluarga bisa tercapai.

Namun, paling bagus punya simpanan dua tahun gaji. Itu paling aman menurut Freddy. Dengan harapan, selama dua tahun yang berhenti kerja punya inspirasi untuk kerja sambilan.

Selain itu, memang seharusnya direncanakan baik-baik dulu. Memikirkan kesibukan apa yang bisa dilakukan di rumah nantinya. Kalau belum ada, segera mungkin cari inspirasi tergantung dari kemampuan masing-masing orang.

Sebaiknya sebelum keluar dari pekerjaan sebagai keluarga sudah harus punya rumah. Jangan sampai mencicil uang muka ketika salah satu sudah mengundurkan diri.

Kalau sedang mencicil rumah tetapi salah satu ingin mengundurkan diri, pastikan yang bertahan bekerja bukan hanya bisa memenuhi kebutuhan, tetapi juga bisa membayar utang atau cicilan.

Keuntungan jika istri di rumah, mungkin banyak kesempatan bekerja dari rumah. Misalnya bisa bisnis memasak, menjahit dan sebagainya. Nah, kalau suami di rumah, bisa sambil jemput anak sekolah, mencari bisnis di luar rumah.

Ruginya selain pemasukan lebih rendah mungkin kalau suami yang berhenti bekerja adalah rugi perasaan.

"Seharusnya kalau suami yang berhenti, harus tetap bangga sama istrinya yang sudah sukses bekerja," ujar Freddy.

Kalau keduanya mempertahankan untuk bekerja biasanya mencari pengasuh. Freddy mengingatkan bayar pengasuh tidaklah murah.

Misalnya gaji satu 10-15 juta maka bisa membayar pengasuh di kisaran 3 juta. Namun, ketika gaji hanya 5 juta, lebih baik mengundurkan diri karena selisih yang diterima sangat kecil hanya tersisa sekitar 2 juta. Dan sisanya akan habis untuk transpor dan biaya makan di luar.

Keluar dari pekerjaan memang bukan pilihan yang mudah. Freddy berpesan harus berdiskusi hati yang tenang. Apakah ada yang bisa dilakukan kalau di rumah. Kalau istrinya tidak punya bakat bisnis ya lebih baik di yang bekerja. Pilih siapa yang lebih leluasa dan lebih baik melakukan banyak hal di rumah

Setelah memutuskan untuk keluar dari pekerjaan, baik suami atau istri harus terbuka masalah keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×