kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Sarana Menara (TOWR) bidik kenaikan pendapatan 10% pada 2020


Kamis, 06 Februari 2020 / 21:23 WIB
Strategi Sarana Menara (TOWR) bidik kenaikan pendapatan 10% pada 2020
ILUSTRASI. Perusahaan menara dan infrastruktur telekomunikasi?PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 9%-10% pada tahun ini. Angka tersebut tak jauh berbeda dengan target pertumbuhan 2019 yang berkisar 8%-9%. 

Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Gifari mengatakan, kenaikan pendapatan tersebut didorong oleh penambahan tenant (penyewa) yang diperkirakan bisa sebanyak 2.000-3.000. Sayangnya, ia belum bisa merinci porsi tenant untuk menara baru maupun kolokasi.

Baca Juga: Ada Penghuni Baru Indeks LQ45 dan IDX30, Begini Saran Analis

Sementara itu, dari bisnis kabel serat optik (fiber optic), ia mengungkapkan bahwa perusahaannya sudah banyak memperoleh pesanan.

"Tahun 2020 ini, kami akan punya total fiber optic sepanjang 36.000 kilometer, sudah termasuk yang dibangun pada 2019 dan penambahannya nanti," kata dia di Jakarta, Kamis (6/2). Per September 2019, TOWR memiliki fiber optic sepanjang 17.500 kilometer. 

Adam optimistis target tersebut akan tercapai. Pasalnya, ia melihat industri telekomunikasi di Indonesia masih  mempunyai prospek pertumbuhan yang bagus karena kebutuhan internet yang semakin tinggi.

Baca Juga: Depak INDY, MEDC dan TPIA, ini susunan baru penghuni saham LQ45

Ia memprediksi, pesanan TOWR pada 2020 ini akan lebih banyak  berupa fiber optic. Alasannya, fiber optic digunakan oleh para operator telekomunikasi untuk menghubungkan data dari menara ke menara dalam jumlah banyak. "XL dan Indosat banyak pesan fiber optic tahun ini tapi menaranya juga ada," ucap dia.

Untuk menjalankan rencana bisnis tersebut, TOWR menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 3 triliun-Rp 3,5 triliun. Sumber dananya berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan, sebab TOWR belum berencana untuk memperoleh pendanaan dari instrumen efek. 

Baca Juga: Terpopuler: Shio paling beruntung di tahun tikus, Rupiah cetak rekor baru

Capex tersebut belum termasuk dana untuk akusisi menara. Sebagaimana diketahui, TOWR tengah ikut dalam proses lelang penjualan 3.200-3.300 menara yang diselenggarakan oleh PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Sayangnya, Adam enggan memberitahukan detail jumlah dan nilai pembeliannya. "Kami ikut yang kami dikasih aja. Jadi kami tidak tahu bidder A, B, C masing-masing dapat berapa menara," kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×