kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,17   -0,13   -0.01%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Jaya Swarasa (TAYS) bidik kenaikan pendapatan 40% pada 2022


Rabu, 08 Desember 2021 / 22:07 WIB
Strategi Jaya Swarasa (TAYS) bidik kenaikan pendapatan 40% pada 2022
ILUSTRASI. Fasilitas pergudangan makanan ringan produksi PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Produsen makanan ringan PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) alias Tays Bakers menargetkan pendapatan Rp 338 miliar hingga akhir 2021 dengan margin laba bersih di atas 6%.

Target tersebut naik 10% dibandingkan realisasi pendapatan tahun 2020 yang sebesar Rp 308,23 miliar.

Direktur Utama Tays Bakers Alexander Anwar mengatakan, target tersebut telah mempertimbangkan kinerja perusahaan per bulan Juni 2021 dan kondisi pandemi yang masih berlangsung.

Pada semester 1 2021, penjualan Tays Bakers turun 1,54% year on year (yoy) dari Rp 149,41 miliar menjadi Rp 147,11 miliar.

Baca Juga: Harga saham emiten baru naik saat perdagangan perdana, simak saran analis berikut

Kemudian, untuk 2022, Tays Bakers memperkirakan, pertumbuhan pendapatan berada di kisaran 40%. "Perusahaan optimistis bahwa pandemi Covid-19 sudah dapat ditanggulangi oleh pemerintah Republik Indonesia maupun di negara-negara tujuan ekspor perusahaan," kata Alexander saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (8/12).

Alexander meyakini, dengan penambahan kapasitas produksi dan peluncuran produk-produk baru pada 2022, Tays Bakers dapat mencapai target pertumbuhan tersebut.

Rencananya, perusahaan akan membangun pabrik baru demi meningkatkan kapasitas produksi biskuit dan cracker menjadi 17.000 ton per tahun, dari saat ini 6.900 ton per tahun. Pasalnya, utilisasi produksi untuk kategori produk biskuit dan c racker saat ini sudah hampir 100% kapasitas.

"Dengan pembangunan pabrik baru, kapasitas tersebut akan bertambah menjadi 220%-250%. Hal ini dimungkinkan karena pabrik baru nanti akan memakai mesin yg lebih efektif dan efisien dengan proses yang lebih terotomasi," tutur Alexander.

Baca Juga: Resmi tercatat di BEI, saham Tays Bakers (TAYS) sempat turun 6,67%

Pabrik baru tersebut akan dibangun di Sumedang, Jawa Barat. Pembangunannya terbagi dalam dua tahap, yaitu fase I pada Januari-Agustus 2022, kemudian dilanjutkan dengan fase II pada September-Desember 2022.

Perusahaan akan menggunakan dana hasil initial public offering (IPO) untuk membangun pabrik baru tersebut. Berdasarkan prospektus, dari Rp 86,5 miliar dana IPO, sebesar 53,69% dimanfaatkan untuk pembangunan pabrik baru serta 38,29% untuk pembelian dan instalasi mesin-mesin produksi.

Untuk mencapai pertumbuhan pendapatan 40%, Tays Bakers juga akan berinovasi dengan produk baru di kategori makanan ringan yang sehat. Makanan ringan ini menyasar kalangan dengan kebutuhan nutrisi khusus seperti vegetarian, gluten free, low sugar ataupun kalangan umum dengan kesadaran kesehatan yang tinggi.

Baca Juga: Saham baru melonjak saat perdagangan perdana, investor perlu berhati-hati

Sekadar informasi, Tays Bakers memulai usahanya dengan satu lini produksi wafer stick dengan merek dagang Nitchi pada tahun 1998. Kini, Tays Bakers berkembang terus dan memiliki empat kategori produk yaitu biscuit & crackers, rolled wafer, extruded puff snack, dan chocolate confectionary dengan berbagai merek.

Salah satu merek dagang yang cukup dikenal adalah produk Crisp Kentang Panggang TRICKS. Adapun produk-produk Tays Bakers telah diekspor ke mancanegara, seperti ASEAN, China, Taiwan, Korea, Australia, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×