kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resmi tercatat di BEI, saham Tays Bakers (TAYS) sempat turun 6,67%


Senin, 06 Desember 2021 / 11:08 WIB
Resmi tercatat di BEI, saham Tays Bakers (TAYS) sempat turun 6,67%
ILUSTRASI. Jaya Swarasa Agung atau Tays Bakers resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Senin (6/12) dengan kode saham TAYS.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen makanan ringan PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Senin (6/12). Pada hari perdana perdagangannya, saham berkode TAYS ini dibuka naik ke level Rp 378, dari harga initial public offering (IPO) Rp 360 per saham. Akan tetapi, harga TAYS kemudian turun 6,67% ke level Rp 336 per saham.

Melalui IPO, perusahaan tercatat ke-47 sepanjang 2021 ini melepas 240,3 juta saham baru ke publik atau setara 21,87% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan begitu, Tays Bakers memperoleh dana segar sebesar Rp 86,5 miliar.

Direktur Utama TAYS Alexander Anwar mengatakan, selama masa penawaran umum, saham TAYS mencatat kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 26 kali dari penjatahan berdasarkan sistem IPO. Menurutnya, hal ini memperlihatkan kepercayaan para investor kepada Tays Bakers.

"Minat investor menunjukkan adanya korelasi positif antara fundamental perusahaan yang kuat, prospek pertumbuhan perusahaan yang pesat dan potensi pasar lokal maupun ekspor di sektor industri ini yang besar,” kata Alexander dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12).

Baca Juga: Ini empat perusahaan yang listing di bursa pada Senin (6/12)

Jaya Swarasa akan menggunakan sebagian besar dana IPO untuk belanja modal perusahaan. Secara rinci, sebesar 53,69% untuk pembangunan pabrik baru, 38,29% untuk pembelian dan instalasi mesin-mesin produksi, dan sisanya sebesar 8,02% untuk keperluan modal kerja.

Menurut Alexander, pembangunan pabrik dan penambahan kapasitas mesin memungkinkan perusahaan untuk berinovasi dengan produk baru di kategori makanan ringan yang sehat. "Makanan ringan ini baik dikonsumsi masyarakat, termasuk juga bagi kalangan dengan kebutuhan nutrisi khusus seperti vegetarian, gluten free, low sugar ataupun kalangan umum dengan health awareness yang tinggi," ucap Alexander.

Sekadar informasi, Tays Bakers memulai usahanya dengan satu lini produksi wafer stick dengan merek dagang Nitchi pada tahun 1998. Kini, Tays Bakers berkembang terus dan memiliki empat kategori produk yaitu Biscuit & Crackers, Rolled Wafer, Extruded Puff Snack, dan Chocolate Confectionary dengan berbagai merek.

Baca Juga: IPO, saham Jaya Swarasa Agung oversubscribed hingga 26 kali

Salah satu merek dagang yang cukup dikenal adalah produk Crisp Kentang Panggang TRICKS. Adapun produk-produk Tays Bakers telah diekspor ke mancanegara, seperti Asia Tenggara, China, Taiwan, Korea, Australia, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.

Sepanjang tahun 2020, TAYS mencatatkan penjualan Rp 308,23 miliar atau naik 3,99% dari realisasi 2019 yang sebesar Rp 296,38 miliar. Bottom line TAYS juga berubah dari rugi Rp 817,15 juta pada 2019 menjadi untung Rp 3,14 miliar pada 2020.

Sementara itu, penjualan per Juni 2021 turun 1,54% year on year (yoy), dari Rp 149,41 miliar menjadi Rp 147,11 miliar. Meskipun begitu, bottom line TAYS membaik dari rugi bersih Rp 3,01 miliar menjadi laba bersih Rp 2,67 miliar.

Baca Juga: Bikin Pabrik Baru, Tays Bakers Membidik Dana IPO Rp 86,50 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×