Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Operational hedging juga dilakukan sebagai upaya menurunkan risiko terhadap kewajiban pembayaran dalam mata uang asing terutama untuk pembelian bahan baku pakan ternak kepada para supplier dengan jangka waktu 2-3 bulan ke depan.
Sesuai persetujuan pemegang saham, perusahaan juga akan membagikan dividen, serta dapat melakukan rights issue dan buyback atas saham-saham perusahaan. Hal tersebut dapat memberikan fleksibilitas perusahaan jika situasi internal dan pasar memungkinkan.
Baca Juga: IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan, ini rekomendasi saham JPFA, BRPT, dan JSMR
Sebagai catatan, sepanjang tahun 2019 JAPFA mencapai pertumbuhan penjualan bersih konsolidasi sebesar Rp 2,7 tiliun dari Rp 34 triliun pada tahun 2018, menjadi Rp 36,7 Triliun pada tahun 2019.
Pertumbuhan juga terjadi pada aset JAPFA sebesar 9,3%, dari Rp 23 triliun pada tahun 2018, menjadi Rp 25,2 triliun pada tahun 2019.
“Kontribusi terbesar diberikan oleh segmen usaha Pakan ternak sebesar 45%,” ujar Bambang. Usaha pakan ternak tetap menjadi penopang utama industri terlepas dari kondisi industri perunggasan yang sangat dinamis di tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News