Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengoptimalkan kontribusi dari bisnis batubara dan nikel. Kombinasi dua komoditas ini terbukti telah mendongkrak pendapatan HRUM, meski perolehan laba masih mengalami tekanan.
HRUM mengantongi pendapatan senilai US$ 596,68 juta pada semester I-2024. Meningkat 21,21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau Year on Year (YoY), yang kala itu sebesar US$ 492,24 juta.
Pendapatan HRUM pada periode setengah tahun ini didapat dari kontrak dengan pelanggan sebanyak US$ 588,35 juta dan pendapatan sewa sebesar US$ 8,32 juta. Masing-masing tumbuh 20,48% dan 112,24% (YoY).
Pada semester I-2024, HRUM tak hanya mengandalkan batubara. Sebab, HRUM sudah membukukan pendapatan dari nickel matte dan feronikel. HRUM mengantongi US$ 132,17 juta dan US$ 102,78 juta dari penjualan ekspor nickel matte dan feronikel.
Baca Juga: Kinerja Harum Energy (HRUM) Disetir Harga Batubara, Cek Rekomendasi Sahamnya
Selain itu, HRUM mencatatkan penjualan lokal feronikel senilai US$ 33,39 juta dan nickel matte US$ 16,79 juta. Pendapatan dari nikel ini mengimbangi penjualan batubara HRUM yang sedang mengalami penurunan.
Hingga Juni 2024, penjualan ekspor batubara HRUM turun 34,38% (YoY) menjadi US$ 266,55 juta. Sementara penjualan batubara lokal HRUM menyusut 55,37% (YoY) menjadi US$ 36,64 juta.
Sejalan dengan lonjakan top line, beban pokok pendapatan dan beban langsung HRUM ikut terdongkrak sebanyak 87,52% (YoY) ke level US$ 447,95 juta. Hasil ini menekan perolehan laba bruto HRUM yang turun 41,29% menjadi US$ 148,72 juta.
Pada periode yang sama, HRUM memangkas beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Namun, terjadi lonjakan signifikan dari pos beban lainnya dan beban keuangan.
Beban lainnya HRUM meroket secara tahunan dari sebelumnya hanya US$ 506.885 menjadi US$ 41,65 juta pada semester I-2024. Terutama disebabkan oleh perubahan nilai wajar investasi awal pada saat kombinasi bisnis senilai US$ 30,71 juta, perubahan nilai wajar investasi keuangan US$ 5,79 juta.
Baca Juga: Diversifikasi, Harum Energy (HRUM) Incar Produksi Bijih Nikel Sebelum Akhir 2024
Selain itu, kerugian kurs mata uang asing melonjak dari US$ 326.216 menjadi US$ 4,64 juta. Sedangan lonjakan beban keuangan disebabkan oleh kenaikan signifikan beban bunga dari pinjaman dari US$ 12.623 menjadi US$ 8,5 juta.
Hasil ini menekan posisi bottom line, dimana HRUM meraih laba bersih senilai US$ 37,36 juta pada semester I-2024. Turun 75,19% dibandingkan keuntungan US$ 150,60 juta pada semester I-2023.
Corporate Secretary Harum Energy Renny Soependi menjelaskan bahwa penurunan harga rata-rata batubara global pada semester I-2024 mempengaruhi perolehan pendapatan dan profitabilitas HRUM. Namun dari sisi pendapatan, penurunan pada segmen batubara bisa diimbangi oleh kontribusi dari bisnis nikel.
HRUM menggarap nikel dari bisnis unit yang sudah beroperasi, yakni melalui smelter PT Infei Metal Industry (IMI) dan PT Westrong Metal Industry (WMI). Sedangkan dari sisi laba, perolehan laba HRUM yang terpangkas dipengaruhi oleh adanya penyesuaian nilai wajar investasi sebesar US$ 30,7 juta.