Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
Hamdhani mengaku, AUTO akan melakukan diversifikasi dan inovasi untuk mempersiapkan tren ke depan, baik dalam elektifikasi atau dengan masuk segmen baru.
Hingga akhir tahun 2021, AUTO akan meninjau ulang ekspansi atau penambahan outlet. "Kami melihat peluang di roda dua dan Astra Otoservice sehingga kami cukup agresif terhadap Shop&Bike dan Astraotoservice," ujar Hamdhani.
Untuk Shop&Bike, AUTO mengaku akan menambah dari 11 menjadi 20 outlet per akhir tahun ini. Sedangkan Astraotoservice yang dari 1 outlet pada awal tahun hingga menjadi 3 outlet. Per September 2021, AUTO telah memiliki 372 gerai Shop&Drive.
Di tahun 2022, AUTO akan menambah jumlah semua outlet baik Shop&Drive, Shop&Bike, dan Astra Otoservice. Namun, jumlah itu bukan menjadi angka pegangan AUTO. "Kami melihat potensi karena diiringi dengan bertambahya outlet fisik," kata Direktur AUTO, Yusak Kristian.
Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) melirik potensi pengembangan pada segmen digital
AUTO juga akan mengembangkan penjualan secara digital yaitu Astraotoshop. Jadi walaupun jumlah outlet tidak bertambah, tapi kehadiran dan jangkauan AUTO akan makin luas karena bisa diakses siapa aja dimana saja dari gadget dan laptop masing-masing. "Itu yang kami pertimbangkan tidak hanya perkembangan physical outlet tapi juga jangkauan," ujar Yusak.
Meski begitu, kinerja AUTO hingga September 2021 membukukan pendapatan Rp 11 triliun dengan laba bersih Rp 446 miliar. Capaian ini meroket tajam setelah sebelumnya mengalami kerugian hingga Rp 242,92 miliar per September tahun lalu. Pertumbuhan tersebut karena pendapatan AUTO naik 27,92% dari Rp 8,63 triliun pada kuartal III-2020.
Direktur AUTO Wanny Wijaya menyebut, kenaikan manufaktur dan trading karena adanya insentif pemerintah yang dilanjutkan sampai Desember 2021. "Tentu kami mengharapkan penjualan terus naik karena kami selalu mengikuti asumsi Gaikindo sekitar 750.000-800.000 di tahun ini untuk kendaraan roda empat, demikian juga dengan kendaraan roda dua," kata dia. Sampai akhir tahun, AUTO juga optimis, revenue dan laba bersih akan lebih baik dan positif namun belum bisa kembali ke angka tahun 2019.
Pada kuartal IV tahun ini, tren positif dalam arti roda 2 dan roda 4 sangat positif. Salah satunya karena insentif PPnBM yang sudah disebutkan sebelumnya. "Kami berusaha menggenjot kuartal IV semaksimal mungkin," terang Hamdhani.
Katalis positifnya adalah tren pasar positif dan euphoria masyarakat yang ingin melakukan perjalanan kemana-mana sehingga membuat permintaan AUTO bisa meningkat. "Kami berusaha memanfaatkan momen-momen ini," harap Hamdhani.
Baca Juga: Ini katalis positif yang turut dorong laju bisnis Astra Otoparts (AUTO) di sisa 2021
Sebagai contoh, di gerai Astra Otoservice, pengunjung sangat luar biasa apalagi dengan kegiatan baru yaitu Uji Emisi yang menjadi keharusan bagi mobil di atas tiga tahun. Kewajiban ini menjadi katalis positif bagi AUTO.
Pada tahun depan, AUTO mengaku siklus yang dihadapi akan sama yakni setiap awal tahun permintaan OEM cenderung rendah. Kemudian meningkat menjelang Lebaran dan beberapa bulan setelahnya turun dan pada akhir tahun biasanya OEM mengejar target.
Di tahun 2022, AUTO menghadapi isu bahwa dimana seandainya PPnBM tidak diperpanjang lagi oleh pemerintah, kenaikan PPN, dan tax terhadap karbon. "Namun, kami yakin kami berada di dalam tren positif recovery setelah pandemi," jelas Hamdhani.
Apalagi menurut Hamdhani, semua pemain bisnis merasa yakin tren 2022 ke depan akan positif dimana setelah pandemi semua orang menghadapi euphoria untuk melakukan aktivitas yang sebelumnya tidak bisa dilakukan. "Oleh karena itu, kami yakin tren akan positif dan growth dari tahun ini," kata dia.
Yusak berharap, recovery benar terjadi dan tidak ada pandemi lanjutan sehingga AUTO cukup optimis pada tahun ini. Harga saham AUTO ditutup stagnan pada hari Jumat (12/11) di level Rp 1.250 per saham. Namun dalam sepekan harga saham AUTO telah naik 11,61%.
Baca Juga: Begini Strategi Astra Otoparts (AUTO) Memacu Kinerja Keuangan Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News