kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,10   12,79   1.41%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stok minyak AS melonjak, harga minyak mentah kompak melemah 0,3%


Rabu, 08 Juli 2020 / 08:50 WIB
Stok minyak AS melonjak, harga minyak mentah kompak melemah 0,3%
ILUSTRASI. Harga minyak mentah turun


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah melemah di awal perdagangan hari ini karena data industri menunjukkan adanya peningkatan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan perkiraan produksi minyak mentah Negeri Paman Sam tersebut turun kurang dari yang diperkirakan pada tahun 2020 ini. 

Hal tersebut akhirnya menambah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan minyak mentah. Mengutip Reuters, pukul 08.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman September 2020 turun 13 sen, atau 0,3%, ke US$ 42,95 per barel.

Setali tiga uang, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak Agustus 2020 di Nymex turun 10 sen atau 0,3% menjadi US$ 40,52 per barel.

Baca Juga: ICP Juni terdongkrak ke US$ 36,68 imbas pemangkasan produksi OPEC+

Harga minyak sedikit berubah dari sesi sebelumnya dan telah menyeret penguatan dalam dua minggu terakhir ke rentang yang sempit karena kekhawatiran tentang lonjakan kasus virus corona secara global membuat optimisme tentang pemulihan permintaan bahan bakar pudar.

Terlebih data terbaru dari American Petroleum Institute menunjukkan, stok minyak mentah AS naik di pekan lalu. Ini menjadi pemberat bagi harga minyak walau di saat bersamaan persediaan bensin dan sulingan turun lebih dari yang diharapkan. 

Energy Information Administration's (EIA) mengatakan, produksi minyak mentah AS diperkirakan turun 600.000 barel per hari (bph) pada tahun 2020. Penurunan ini lebih kecil dari yang diperkirakan sebelumnya, yakni 670.000 bph.

Namun, EIA juga memperkirakan permintaan minyak global akan pulih hingga akhir 2021, dengan jumlah permintaan capai 101,1 juta bph pada kuartal keempat tahun depan.

"Perkiraan EIA tentang penurunan yang lebih rendah dalam output AS sebagian diimbangi oleh prospek pemulihan permintaan perusahaan, yang membatasi kerugian di pasar minyak," kata Hiroyuki Kikukawa, General Manager of Research Nissan Securities.

"Namun, harapan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu akan mengurangi pengurangan produksi minyak lebih dari bulan Agustus dan ekuitas AS yang koreksi juga menambah tekanan," lanjut Kikukawa.

Baca Juga: Harga minyak kembali naik didukung membaiknya data ekonomi AS

Tiga sumber Reuters mengatakan, Abu Dhabi National Oil Co (ADNOC) berencana untuk meningkatkan ekspor minyak pada bulan Agustus, sinyal pertama bahwa OPEC dan sekutu-sekutunya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, sedang bersiap untuk mengurangi rekor penurunan produksi minyak bulan depan.

Sementara itu, OPEC+ akan mengadakan pembicaraan minggu depan.

Sementara itu, jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di AS telah lebih dari 3 juta pada hari Selasa lalu juga menjadi katalis negatif bagi harga si emas hitam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×