CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Stok melimpah, harga nikel tergerus


Kamis, 04 Juni 2015 / 21:16 WIB
Stok melimpah, harga nikel tergerus
ILUSTRASI. BTN Jakarta Wedding Festival 2023 digelar sejak 24-26 November 2023 di Jakarta Covention Center.


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Harga nikel kembali tergerus akibat stok di pasar yang melimpah. Diiringi dengan revisi pertumbuhan ekonomi global, harga logam ini berpotensi terkoreksi hingga akhir tahun.

Mengutip Bloomberg, Kamis (4/6) pukul 10.25 waktu Hong Kong, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 1,4% menjadi US$ 12.825 per metrik ton. Harganya kian tergerus setelah terkoreksi 0,4% ke posisi US$ 13.000 per metrik ton pada Rabu (3/6). Memang harga ini naik ketimbang posisi pekan lalu, Kamis (28/5) yang berada di level US$ 12.810.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures menjelaskan, turunnya harga nikel disebabkan oleh stok yang melimpah di pasar. Lihat saja, pasokan nikel di LME melonjak 66% secara year on year menjadi 470.118 metrik ton. Persediaan nikel yang memadai kurang diimbangi dengan tingginya permintaan dari pasar.

"Kemungkinan kondisi tersebut masih berlanjut. Sulit mengharapkan permintaan akan meningkat," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (4/6).

Hal serupa juga digambarkan oleh Analis dan Direktur PT Ekuilibrium Komoditi Berjangka, Ibrahim. Persediaan nikel yang melambung diwarnai oleh aksi revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dua negara sebagai konsumen terbesar nikel, yaitu Tiongkok dan Amerika Serikat. Beberapa saat lalu, International Monetary Fund alias IMF merevisi pertumbuhan ekonomi Tiongkok dari semula 7% menjadi 6,8%.

Begitu pula dengan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang memperbaiki pertumbuhan ekonomi AS dari posisi 3,1% menjadi 2% untuk tahun 2015. Sedangkan untuk tahun 2016, mereka meninjau ulang dari angka 3% menjadi 2,8%. Pertumbuhan ekonomi global juga mengalami nasib serupa, direvisi dari level 3,1% menjadi 3,1%.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi berdampak pada minimnya permintaan nikel. Alhasil, harga logam tersebut pun merosot."Ini mengakibatkan pelaku pasar antisipasi terhadap sejumlah harga komoditas. Mereka apatis karena perekonomian Tiongkok, AS dan Eropa sedang bermasalah," tuturnya.

Di sisi lain, lanjut Ibrahim, menguatnya indeks dollar AS juga membuat harga nikel makin tergerus. Per Kamis (4/6) pukul 14.16 WIB, indeks dollar tumbuh 0,08% menjadi 95,53. Hal ini disebabkan pula oleh indeks pertumbuhan manufaktur (ISM Manufacturing PMI) AS bulan Mei dirilis sebesar 52,8. Angka tersebut melebihi ekspektasi pasar serta lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di level 51,5.

Meskipun dalam waktu dekat harga nikel akan berfluktuasi, tetapi untuk jangka panjang, ia melihat harga nikel akan kian turun. Sebab, ada kemungkinan The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin yang berlaku pada September mendatang. Memang ada tiga syarat agar aksi tersebut terealisasikan.

Pertama, inflasi AS yang di bawah 2% di mana Negeri Paman Sam sudah mencapai target tersebut. Kedua, membaiknya data tenaga AS yang akan rilis di akhir pekan. "Ketiga, kalau data produk domestik bruto AS kuartal dua lebih bagus dari kuartal pertama, opsi kenaikan suku bunga akan terbuka lebar," katanya.

Dari sisi teknikal, Ibrahim menilai, empat indikator menunjukkan harga nikel turun. Moving average dan bollinger band berada 20% di atas bollinger bawah. Stochastic 70% negatif. Sedangkan moving average convergence divergence (MACD) 60% positif. Sementara relative strength index (RSI) 60% negatif.

Ibrahim memperkirakan, harga nikel Jumat (5/6) akan turun di kisaran US$ 12.750 hingga US$ 12.835 per metrik ton. Adapun, hingga akhir pekan, harga nikel bisa menuju support US$ 12.680 dengan resistance di level US$ 12.840 per metrik ton.

Sedangkan Deddy melihat, harga nikel Jumat (5/6) akan melenggang di kisaran US$ 12.690-US$ 13.125. Hingga akhir pekan, harga nikel akan bergerak di kisaran US$ 12.500-US$ 13.125.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×