Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, sejumlah insentif yang dikucurkan oleh SRO ini dapat membantu beban pemangku kepentingan pasar modal, dari perusahaan efek, emiten dan calon emiten. Menurut Wawan, SRO memang sudah seharusnya mengeluarkan kebijakan tersebut di tengah kondisi yang menantang seperti sekarang ini. Terutama untuk calon emiten ataupun emiten yang akan mencari pendanaan di pasar modal.
Keputusan untuk memberikan stimulus tersebut juga tepat sejalan dengan harapan ekonomi yang kembali bergairah, sehingga akan banyak perusahaan yang butuh pendanaan. "Jadi dengan cara relaksasi ini atau pemotongan biaya itu dapat membantu perusahaan dalam mencari pendanaan di pasar modal," kata Wawan kepada Kontan.co.id, Minggu (21/6).
Baca Juga: New Normal di Bursa Efek Indonesia (BEI) Bergantung Kondisi Ekonomi
Meski demikian, Wawan mengatakan adanya stimulus ini bukan berarti akan menambah daftar antrean perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO). Pasalnya, hal tersebut kembali lagi terhadap kebutuhan masing-masing perusahaan dalam melancarkan rencana ekspansi ataupun kebutuhan pendanaan.
Wawan menambahkan, adanya potongan biaya untuk pencatatan saham memang menjadi angin segar untuk calon emiten yang akan listing tahun ini. Namun, akan lebih baik apabila stimulus tersebut berlanjut hingga tahun depan.
"Sebenarnya ini sudah bagus karena dipermudah juga untuk mencari pendanaan. Di satu sisi ada risiko, ketika perusahaan menerbitkan saham ataupun obligasi, penanggung akhir adalah investor. Jadi tetap pertimbangkan juga keamanan dan kenyamanan dari sisi investornya," pungkasnya.
Baca Juga: Sampai kapan protokol krisis pasar saham bakal diterapkan? Simak kata OJK dan BEI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News