Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS melaju pada akhir transaksi tadi malam (16/9) di New York. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,8% menjadi 1.998,98. Ini merupakan kenaikan terbesar dalam sebulan terakhir.
Kenaikan juga terjadi pada indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 0,59% menjadi 17.131,97. Sedangkan indeks Nasdaq berhasil naik 0,75% menjadi 4.552,76.
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi bursa AS. Salah satunya adalah langkah bank sentral China yang memutuskan untuk meningkatkan kebijakan stimulus mereka. Asal tahu saja, China menggelontorkan dana senilai 500 miliar yuan atau US$ 81,4 miliar ke lima perbankan besar negara tersebut. Menurut situs Sina.com, langkah ini diambil oleh Perdana Menteri China Li Keqiang untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi China.
Faktor lainnya adalah spekulasi bahwa bank sentral AS tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga acuannya. Artinya, suku bunga the Federal Reserve masih berada di rekor terendah untuk sementara waktu.
"Pelaku pasar melihat sentimen QE the Fed dan kebijakan likuiditas China. Ini merupakan kabar positif yang menyebabkan kenaikan di pasar saham," jelas Joe Saluzzi, co-head of equity trading Themis Trading LLC di New York.
Sementara itu, secara sektoral, sektor energi melompat 1,2% yang disokong oleh kenaikan Exxon Mobil Corp sebesar 1,2%. Sementara, sektor teknologi naik 0,7% setelah kemarin dilanda aksi jual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News