Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sterling kian bertenaga menjelang referendum Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Mata uang poundsterling mampu unggul di hadapan dollar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, Rabu (22/6) pukul 18.39 WIB, pasangan GBP/USD menguat 0,23% ke level 1,4686 dibanding sehari sebelumnya.
Nizar Hilmy, Analis PT SoeGee Futures memaparkan, pasangan GBP/USD sempat menguat tajam di awal pekan. Keunggulan GBP di hadapan USD dipicu hasil polling yang menyatakan lebih banyak warga Inggris ingin tetap bergabung dengan Uni Eropa.
"Pasar optimistis referendum akan menunjukkan hasil positif yakni Inggris tetap anggota Uni Eropa," tuturnya.
Padahal, pergerakan dollar AS sebenarnya cukup stabil karena Gubernur The Fed, Janet Yellen masih membuka peluang kenaikan suku bunga secara bertahap dalam pidato Selasa malam (21/6).
Saat ini, perdagangan cenderung sepi lantaran menanti referendum Brexit tanggal 23 Juni. Dengan asumsi hasil sesuai harapan, maka Nizar menduga GBP/USD akan melanjutkan penguatannya. Sebaliknya, jika hasil referendum menyatakan Inggris keluar dari Uni Eropa, GBP/USD berpeluang anjlok.
Sterling belum memiliki sentimen penggerak lain di samping isu Brexit. Sementara pergerakan dollar AS juga menanti pidato Yellen serta penjualan rumah Amerika Serikat (AS) yang dirilis Rabu malam (22/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News