kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SSMS gandeng IDB bangun refinary kelapa sawit


Selasa, 14 Juli 2015 / 14:59 WIB
SSMS gandeng IDB bangun refinary kelapa sawit


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) ingin mengembangkan bisnis kelapa sawitnya hingga ke hilir. Rencananya, SSMS akan membangun refinary dengan kapasitas produksi 2.500 Crude Palm Oil (CPO) per hari. Investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 40 juta atau setara Rp 532 miliar.

Untuk menggarap pabrik pengolahan tersebut, SSMS akan bekerja sama dengan Islamic Development Bank (IDB). "IDB mau investasi di sini dan memberi pinjaman ke kita," ucap Direktur Keuangan SSMS Hari Hadir, beberapa waktu lalu.

Hari bilang, kerja sama ini bisa membuka pasar ekspor ke timur tengah bagi SSMS. Apalagi nasabah IDB cukup banyak. Lalu tekanan yang saat ini terjadi di Eropa pun tak berhubungan dengan kawasan timur tengah.

Saat ini, SSMS tengah dalam tahap penjajakan dengan IDB. Jika telah menemukan kesepakatan, Hari menyebut SSMS dengan IDB akan segera melangsungkan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).

Adapun, aksi masuknya SSMS ke hilir ini dilakukan melalui penyertaan modal secara bertahap. Hari mengatakan, SSMS telah melalukan penyertaan modal sebanyak 18,4% ke PT Citra Borneo Utama. Nah, Citra Borneo Utama ini merupakan perusahaan induk SSMS.

Pembangunan refinary tersebut akan dimulai pada 2017. Hari yakin, kapasitas produksi SSMS telah mencukupi jika refinary itu rampung. Ia menargetkan, produksi CPO SSMS akan mencapai 500.000 ton per tahun di 2017.

Lebih lanjut, Hari bilang besarnya pinjaman dari IDB ini tak akan membebani kinerja perseroan. Menurut dia, rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) SSMS hanya 0,5 kali.

Juni lalu, SSMS baru menambah pinjaman bank sebesar Rp 3,09 triliun. Pinjaman itu terdiri dari denominasi Dollar dan Rupiah. Sebesar Rp 1,5 triliun SSMS gunakan untuk pembiayaan kembali atau refinancing. Sementara US$ 120 juta untuk pengembangan bisnis organik dan anorganik.

Pada kuartal pertama, SSMS mengempit utang bank jangka pendek Rp 50,99 miliar dan utang jangka panjang yang jatuh tempo setahun Rp 464,5 miliar. Secara keseluruhan, liabilitas SSMS yakni Rp 2,73 triliun. Lalu ekuitasnya adalah Rp 3,15 triliun.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×