kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SSMS akan terbitkan obligasi global US$ 300 juta


Selasa, 18 Juli 2017 / 07:30 WIB
SSMS akan terbitkan obligasi global US$ 300 juta


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Satu lagi emiten yang akan mengeluarkan surat utang di paruh kedua tahun ini. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) kini tengah mempersiapkan penerbitan obligasi global sebesar US$ 300 juta.

Perusahaan perkebunan ini telah mendapat persetujuan dari pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan kemarin (17/7) di Jakarta. Vallauthan Subraminam, Direktur Utama SSMS, menjelaskan, obligasi dilakukan untuk menekan cost of fund dari pinjaman bank.

Penerbitan tersebut diharapkan dapat membuat keuangan perusahaan menjadi lebih fleksibel. "Tujuan penerbitan ini adalah untuk ekspansi," kata Vallauthan, kemarin.

Surat utang berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) ini bakal diterbitkan di bursa efek Singapura. Nilai emisi yang bakal didapat perusahaan perkebunan ini dari aksi korporasi tersebut mencapai US$ 300 juta, atau setara dengan Rp 3,99 triliun.

Rencananya, obligasi bertenor lima sampai tujuh tahun ini ditawarkan dengan kupon 6,35%-8% per tahun. Kini SSMS tengah menunggu hasil pemeringkatan dari tiga lembaga pemeringkat utang, seperti Standard & Poor's (S&P), Fitch dan Moodys.

Selain mengurus obligasi global, perusahaan ini juga sedang menggodok rencana akuisisi lahan seluas 9.000 hektare (ha) yang berada di Kalimantan Tengah. "Kami masih melakukan negosiasi, jika sesuai dengan kriteria yang kami mau maka akan ambil," ungkap Vallauthan.

Selain itu, perusahaan perkebunan kelapa sawit ini juga berniat menambah dua pabrik baru. Ini dilakukan demi mengimbangi produksi  crude palm oil (CPO) SSMS yang mulai tumbuh.

Perusahaan memulai pembangunan pabrik pertamanya di bulan ini dan prosesnya membutuhkan waktu 18 bulan. "Pabrik pertama kami targetkan selesai di 2018 dan yang kedua pada 2019," lanjut Vallauthan.

Nilai investasi pembangunan pabrik ini beragam. Untuk pabrik dengan konstruksi umum hanya butuh US$ 12 juta, sedangkan pabrik dengan konstruksi khusus butuh investasi hingga US$ 20 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×