kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.199   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.108   11,47   0,16%
  • KOMPAS100 1.063   0,60   0,06%
  • LQ45 836   0,73   0,09%
  • ISSI 215   0,25   0,12%
  • IDX30 427   0,78   0,18%
  • IDXHIDIV20 516   2,16   0,42%
  • IDX80 121   -0,02   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 143   0,32   0,23%

SSMS akan menambah dua pabrik baru


Senin, 17 Juli 2017 / 16:38 WIB
SSMS akan menambah dua pabrik baru


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perusahaan perkebunan, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) akan menambah dua pabrik baru. Penambahan tersebut untuk mengimbangi produksi crude palm oil (CPO) SSMS yang bertumbuh. Lantaran, beberapa profil tanaman SSMS sudah memasuki usia produktif.

Sebagai catatan, SSMS memiliki profil perkebunan di Kalimantan Tengah. Saat ini, memiliki total lahan tertanam sebesar 70.240 hektar. Diantaranya, luas lahan dengan tanaman usia produktif terdiri seluas 66.201 hektar, dan usia muda seluas 4.039 hektar.

Vallauthan Subraminam Direktur Utama SMSS menyatakan pihaknya akan memenuhi pabrik pertama pada pertengahan tahun ini di bulan Juli. Kemudian, proses pembangunan akan berjalan selama 18 bulan ke depan. "Yang pertama kami targetkan selesai pada 2018, dan kedua pada 2019," terang Vallauthan Subraminam kepada KONTAN, Senin (17/7).

Dia melanjutkan, nilai investasi untuk pabrik tersebut variatif. Untuk pabrik dengan konstruksi umum bisa sebesar US$ 12 juta. Sementara, untuk pabrik dengan konstruksi khusus memerlukan investasi US$ 18 juta-US$ 20 juta. "Kami akan selesaikan satu per satu," kata dia.

Perbedaan tersebut, ada pada kualitas tanah yang menjadi lokasi pendirian pabrik. Bila pabrik tersebut berada pada tanah biasa atau landai dan padat maka memerlukan investasi yang lebih sedikit. Berbeda halnya dengan pembangunan pabrik yang memerlukan tiang pancang, maka memerlukan investasi yang lebih banyak.

"Kalau yang memerlukan tiang pancang untuk pondasinya, akan butuh investasi lebih," kata dia.

Saat ini, emiten ini memiliki 6 pabrik. Nantinya akan bertambah 2 pabrik baru selama dua tahun ke depan. Dua pabrik baru nanti, akan memiliki kapasitas produksi sebanyak 60 ton per jam per unit. Perusahaan masih akan berfokus mengembangkan produksi CPO di Kalimantan Tengah.

Tahun lalu, SSMS membukukan penjualan Rp 2,72 triliun. Pendapatan tersebut dikontribusi dari penjualan minyak kelapa sawit Rp 2,09 triliun, inti sawit sebesar Rp 369,32 miliar, tandan buah segar Rp 185,12 miliar, dan minyak inti sawit Rp 75,41 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×