Reporter: Revi Yohana | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berniat memperluas area bisnisnya di kawasan Karawang, Jawa Barat. Di tahun ini, SSIA siap membeli lahan baru seluas 1.000 hektare (ha).
Untuk memuluskan aksi korporasi itu, perusahaan ini menyiapkan dana senilai Rp 900 miliar. Jumlah itu di luar alokasi dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini, yang juga sebesar Rp 900 miliar.
Manajemen SSIA optimistis mengenai perkembangan wilayah tersebut. "Prospek di Karawang bagus, daerah ini berpotensi berkembang pesat karena akan dibangun bandara serta pelabuhan dalam waktu dekat," ujar Utari Sulistiowati, Sekretaris Perusahaan SSIA, kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.
Dalam rencana awal, setelah sukses mendekap 1.000 ha lahan yang diincar, SSIA akan menjual kembali sebagian lahan itu. Sedangkan sebagian lagi akan dibangun sebagai kawasan bisnis. Tahun ini, SSIA menargetkan bisa menjual 135 ha lahan industri dengan rata-rata harga jual US$ 83 per meter persegi. Dengan kata lain, SSIA membidik penjualan lahan industri di 2012 senilai US$ 112 juta.
Dalam tiga bulan pertama 2012, SSIA berhasil memperoleh order book atas lahan industri seluas 50 ha dengan harga US$ 109 per m2. Dus, nilai penjualan yang telah diperoleh SSIA adalah US$ 54,5 juta atau Rp 501,4 miliar.
Utari menjelaskan, SSIA telah mengantongi komitmen pembelian lahan seluas 170 ha. Dus, manajemen yakin, target penjualan lahan industri di tahun ini yang senilai US$ 112 juta bisa tercapai. SSIA bahkan berencana menaikkan target itu jika komitmen penjualan telah disepakati di semester pertama 2012.
Sebagai informasi, SSIA tahun lalu berhasil mengantongi US$ 87,36 juta dari penjualan lahan industri. Pencapaian itu diperoleh dari hasil penjualan lahan seluas 208 ha dengan harga rata-rata US$ 42 per m2.
Area komersial
SSIA hingga kini masih memiliki cadangan lahan (land bank) seluas 1.400 ha yang berlokasi di Karawang, Cibarusah, dan beberapa lokasi lainnya. Menurut Utari, lahan yang berada di Karawang Timur seluas 280 ha.
SSIA berencana terus mengembangkan kawasan industri di Karawang. Tahun ini, SSIA tengah membangun Surya Cipta Square (SCS) di atas lahan seluas 10 ha. SSIA mengklaim, SCS akan menjadi kawasan bisnis komersial.
Di kawasan ini, SSIA akan membangun hotel, service apartment, office park, dan retail arcade yang diperuntukkan bagi perbankan, minimarket, restoran, pusat kebugaran, dan sebagainya. Pembangunan SCS telah dimulai dan proyek tahap pertama diharapkan rampung pada Juni nanti. SCS akan beroperasi pada Juni 2013. Masih di kawasan itu, SSIA juga akan membangun rumah sakit. "Prospeknya, kawasan ini menyumbang recurring income perusahaan. Potensi rumah sakit juga bagus, pembangunannya akan dilakukan tahun depan," ujar Utari.
Analis Milenium Danatama Sekuritas Probo Sujono berpendapat, rencana SSIA menambah lahan akan berdampak positif ke kinerja perusahaan ini. Apalagi, margin penjualan lahan industri lebih tinggi dibandingkan sektor lain. Prospek bisnis lahan industri akan semakin meningkat. Ini lantaran Indonesia sudah berpredikat investment grade.
Probo pun menilai, rencana SSIA membidik recurring income dari sejumlah proyek cukup strategis dalam jangka panjang. "Recurring income memang marginnya lebih kecil, tapi akan lebih stabil di masa depan," ujarnya.
Harga saham SSIA masih berpotensi naik, meski terbatas. Probo merekomendasikan hold SSIA dengan target jangka panjang Rp 1.400 per saham. Harga SSIA kemarin turun 0,91% menjadi Rp 1.090 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News