kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,74   8,14   0.82%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sriboga Raturaya berniat IPO pada 2020


Rabu, 16 Agustus 2017 / 15:46 WIB
Sriboga Raturaya berniat IPO pada 2020


Reporter: Ivana Wibisono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Untuk terus mengembangkan usahanya, PT Sriboga Raturaya berencana untuk menggelar initial public offering (IPO) pada tahun 2020. Nantinya, dana yang diraup dari IPO bakal dipakai untuk mengurangi pinjaman bank.

"Memang ada rencana Sriboga untuk IPO dan masih dalam proses persiapan," ungkap Direktur PT Sriboga Raturaya Hadian Iswara saat dihubungi KONTAN, Jakarta, Selasa (15/8).

PT Sriboga Raturaya memiliki empat lini bisnis, restoran (Pizza Hut, Marugame, PHD, Boat Noodle), logistik (Sumber Rezeki), manufaktur terigu (Flourmill Sriboga dan Sriboga Bakeries Integra), dan edukasi (IPMI Business School dan SME Business Center).

Logistik Sumber Rezeki melayani distribusi tepung untuk wilayah Jawa Tengah, khususnya di Solo, Yogyakarta, dan Purwokerto.

Di sektor edukasi, IPMI merupakan universitas yang menyediakan pendidikan S1 dan S2 di sektor bisnis. SME Business Center merupakan wadah bagi para UKM untuk mengembangkan usahanya.

UKM yang tergabung adalah yang berkaitan dengan tepung dan menyuplai bahan-bahan untuk restoran, seperti sayuran. Saat ini sudah ada 8248 UKM yang menjadi anggota SME.

Di sektor restoran, Hadian mengatakan bahwa ada jenis restoran baru yang bernama Boat Noodle. Boat Noodle akan berfokus pada mie ala Thailand. Boat Noodle sudah ada sejak 21 Juli 2017 di Gandaria City. Hingga akhir tahun 2017, Boat Noodle akan menambah 2 gerai restorannya di Jakarta. Namun, Hadian enggan menyebutkan di mana saja.

Manufaktur terigu terbagi menjadi dua. Flourmill Sriboga dikhususkan untuk memproduksi tepung. Pabrik ini terletak di Semarang. Sriboga Bakeries Integra memproduksi roti manis, roti tawar, dan bread crumb. Produk roti Sriboga Bakeries Integra dijual ke berbagai supermarket dan toko dengan nama LeGitt. Pabriknya berlokasi di Sentul, Bogor.

Bahan baku yang digunakan seperti gandum, diimpor dari Australia, Kanada, dan Amerika Serikat. Pihaknya tidak memilih untuk mengambil gandum dari lokal. "Memang belum bisa tanam gandum dengan hasil yang baik di Indonesia," ungkap Hadian.

Hingga akhir tahun 2017, PT Sriboga Raturaya menargetkan pendapatan sebesar Rp5,3 triliun. Target ini disumbangkan 60% dari restoran dan 40% dari manufaktur terigu, logistik, dan edukasi. Untuk target laba bersih, Hadian enggan mengungkapkan. Hingga semester 1 2017, PT Sriboga Raturaya sudah mengantongi 45% dari target pendapatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×