kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sri Rejeki Isman (SRIL) perbesar penjualan ke Asia hingga 60%


Senin, 27 Agustus 2018 / 20:58 WIB
Sri Rejeki Isman (SRIL) perbesar penjualan ke Asia hingga 60%
ILUSTRASI. RUPS PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) tengah fokus untuk memperbesar penjualan di Asia hingga mencapai 55% sampai 60% dari total penjualan tahun ini. Porsi penjualan ekspor di Asia pada semester I tahun ini mencapai sekitar 53% dari total penjualan SRIL.

Welly Salam, Sekretaris Perusahaan SRIL mengatakan, jika melihat pertumbuhan ekspor, penjualan SRIL sudah mencapai 25% untuk pasar Asia. “Tahun lalu tahun lalu sebetulnya porsi Asia kami sudah hampir 60%. Namun melihat banyak kesempatan dari menurunnya pangsa pasar Cina di market global membuat ini menjadi kesempatan kami untuk meningkatkan ekspor,” ujar Welly saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Senin (27/8).

Welly menambahkan, pasar Amerika dan Eropa masing-masing hanya sekitar 12% dan 15% dari total ekspor SRIL. Emiten garmen ini pun akan memperbesar total porsi ekspor.

“Penjualan ekspor tahun ini secara total diharapkan bisa tembus hingga 58% hingga 60%. Tahun lalu hanya sekitar 54%. Kami sudah melakukan ekspor ke 100 negara,” ujar Welly.

Beberapa negara yang menjadi sasaran ekspor SRIL adalah China, Korea Selatan, dan Jepang. Produk yang banyak masuk ke Jepang, Korea Selatan dan China adalah produk benang. Sedangkan, kain mentah banyak ekspor ke Timur Tengah..

Lebih lanjut, menurutnya pertumbuhan permintaan industri tekstil masih mencapai kisaran dua digit. “Kontribusi China di pasar global sekarang sekitar 30%, padahal sebelumnya mencapai 37%. Ini bisa dimanfaatkan karena Indonesia sendiri hanya berkontribusi sekitar 3% di pasar global,” ujar Welly.

Welly mengatakan, utilisasi pabrik Sritex saat ini baru sekitar 86%. Sehingga SRIL masih punya waktu setidaknya dua tahun untuk ekspansi kapasitas lagi. Untuk pendanaan ekspansi, SRIL akan melakukan diversifikasi dari pinjaman bank, kas, serta pasar modal karena dari sisi fundamental sangat memungkinan untuk melakukan hal ini.

Sekadar infromasi hingga semester I 2018 ini, penjualan SRIL telah mencapai US$ 544 juta atau tumbuh 45,6% yoy. Dari total penjualan tersebut, ekspor ke Asia mencapai US$ 218,56 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×