Reporter: Dyah Megasari, Hari Widowati | Editor: Test Test
JAKARTA. Kabar tentang pengunduran Menteri Keuangan Sri Mulyani ternyata bukan hanya rumor. Sri Mulyani membenarkan kabar tersebut dan saat ini tengah menunggu persetujuan dan izin dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kabar ini membuat bursa dilanda aksi jual, rupiah pun ikut melorot.
Hingga pukul 11.30 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah longsor 3,14% ke level 2.866,01. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di pasar spot melemah 71 poin atau 0,79% ke Rp 9.096 per dollar AS.
Kepala Riset Bhakti Securities Edwin Sebayang melihat, sentimen pengunduran diri Sri Mulyani akan berpengaruh terhadap indeks karena Sri Mulyani merupakan orang yang berpengaruh di pasar modal. "Tapi, itu sifatnya hanya sementara," ujar Edwin. Pelaku pasar, kini sudah bisa membedakan antara isu politik dan pasar.
"Kalaupun Sri Mulyani mundur, pasar tak akan goyang karena sistem yang ada di Kemeterian Keuangan saat ini sudah kuat," tutur Edwin. Menurutnya, para pelaku pasar akan segera ambil posisi dengan melihat fundamental kinerja emiten. Secara umum bursa akan turun antara 10%-15% saat bulan Mei, Juni, dan Juli. Edwin memprediksi indeks akan bergerak pada support 2.885. "Kalau tembus bisa ke bawah di 2.840," ujarnya. Di saat indeks turun seperti ini, Edwin merekomendasikan akumulasi beli pada saham blue chips atau big caps.
Pengamat Pasar modal, Satrio Utomo melihat, Sri Mulyani memang berpengaruh terhadap bursa. Dia berpendapat, indeks kita masih mengacu pada pergerakan Dow Jones, jika DJIA terkoreksi maka IHSG juga berpeluang terkoreksi. Dalam minggu ini, Satrio memprediksi IHSG bisa bergerak pada range 2.875 hingga 3.075. "Jika angka 2.875 tembus, bukan tak mungkin indeks bisa terkoreksi hingga level 2.700 hingga 2.750.
Hingga semester I 2010, indeks akan bergerak pada kisaran 2.600-2.750 dan 2.970-3.150. "Investor harus mulai waspada, karena aksi ambil untung bisa terjadi," jelas Satrio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
