kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Sri Mulyani Pede Rupiah Bakal Menguat, Ditopang Kebijakan Moneter BI


Jumat, 02 Agustus 2024 / 18:43 WIB
Sri Mulyani Pede Rupiah Bakal Menguat, Ditopang Kebijakan Moneter BI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2024 di Jakarta, Jumat (2/8/2024).


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meyakini nilai tukar rupiah akan cenderung menguat ke depannya. Hal ini dipengaruhi oleh bauran kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia dalam memitigasi dampak rambatan global. 

"Kinerja rupiah yang membaik tersebut ditopang oleh komitmen BI menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah serta berlanjutnya aliran masuk modal asing dan surplus neraca perdagangan barang," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (2/8).

Sri Mulyani mengungkapkan nilai tukar Rupiah per tanggal 26 Juli 2024 menguat 0,52% mtd dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2024. 

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,05% ke Rp 16.234 Per Dolar AS Pada Jumat (2/8)

Sementara jika dibandingkan dengan level akhir Desember 2023, nilai tukar Rupiah melemah 5,48% ytd sejalan dengan kondisi global, namun masih lebih rendah dibandingkan dengan pelemahan mata uang negara-negara kawasan, seperti Won Korea 6,93% ytd dan Yen Jepang 8,27% ytd. 

Sri Mulyani menambahkan, nilai tukar rupiah ke depan akan bergerak stabil dengan kecenderungan menguat sejalan dengan menariknya imbal hasil, rendahnya inflasi, dan tetap baiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta komitmen BI untuk terus menstabilkan nilai tukar Rupiah yang kemudian mendorong berlanjutnya aliran masuk modal asing.

"BI terus mengoptimalkan seluruh instrumen moneter, termasuk memperkuat strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, dan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah untuk implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×