Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. SR018 sukses menarik 58.472 investor dengan rincian total penjualan SR018-T3 sebesar Rp 16,95 triliun dan SR018-T5 sebesar Rp 4,54 triliun.
Sebagai informasi, Pemerintah melalui melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) menawarkan 2 seri SR018, yaitu SR018-T3 dan SR018-T5.
Seri SR018-T3 memiliki tenor 3 tahun dan jatuh tempo pada 10 Maret 2026. Sedangkan, seri SR018-T5 memiliki tenor 5 tahun dan jatuh tempo pada 10 Maret 2028.
Imbal hasil SR018-T3 sebesar 6,25%, sementara imbal hasil SR018-T5 sebesar 6,40%. Tanggal bayar kupon kedua SBSN ini sama-sama di tanggal 10 setiap bulannya.
Baca Juga: SR018 Laku Rp 21,49 Triliun, Begini Profil Pembelinya
Melansir laman DJPPR, Senin (3/4), investor perempuan mendominasi dalam masa pemesanan SR018. Jumlah investor perempuan yang memesan SR018-T3 sebesar 56,86% dan SR018-T5 sebesar 51,32%.
Dari sisi volume pemesanan, SR018T3 didominasi oleh investor perempuan sebesar 50,19%. Sedangkan, SR018T5 didominasi oleh investor laki-laki sebesar 57,62%.
Dari sisi profesi, jumlah investor SR018 didominasi oleh pegawai swasta, yaitu sebesar 35,05% untuk SR018-T3 dan 37,98% untuk SR018-T5.
Sedangkan, nominal pemesanan didominasi Wiraswasta, masing-masing sebesar 36,72% untuk SR018-T3 dan 33,49% untuk SR018-T5.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, karakter investor SR018 lebih menyebar jika dibandingkan dengan surat berharga syariah negara (SBSN) lain.
Ramdhan mengatakan, investor SBSN ritel dulu lebih banyak dari PNS atau TNI. Sementara, dari sisi umur, investor SBSN dulu biasanya juga berasal dari umur yang lebih dewasa.
“Namun, saat ini, sudah banyak pegawai swasta dan kelompok milenial yang menjadi investor SBSN ritel, termasuk SR018,” ujarnya kepada Kontan, Senin (3/4).
Menurut Ramdhan, hal itu disebabkan oleh kemudahan investor dalam mendapatkan SR018, baik melalui bank maupun non-bank.
Baca Juga: Penjualan SR018 Capai Rp 21,49 Triliun, Tenor 3 Tahun Paling Laku
Kemudahan akses investor dalam mendapatkan SR018 secara online akhirnya membuat jumlah investornya meningkat dan distribusinya lebih baik.
“Sosialisasi dan edukasi juga didukung dengan tersedianya produk surat utang negara (SUN) di hampir sepanjang tahun,” ungkapnya.
Selain itu, dari sisi kupon, SR018 juga lebih menarik dibandingkan dengan kupon deposito. Pajak untuk SR018 juga lebih rendah dari deposito.
Ramdhan mengatakan, pajak deposito bisa mencapai 20%, sementara pajak SR018 hanya sekitar 10%.
“SR018 juga mempunyai potensi capital gain jika diperdagangkan kembali, karena sifatnya yang tradable. Sementara, deposito tak bisa diperdagangkan kembali,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News