CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

SPPA Dorong Pasar Surat Utang yang Lebih Transparan dan Efisien


Jumat, 17 Mei 2024 / 21:28 WIB
SPPA Dorong Pasar Surat Utang yang Lebih Transparan dan Efisien
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (26/3/2020).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI)  telah meluncurkan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA)  menjadi awal dari era baru perdagangan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS). SPPA hadir sebagai sebuah platform perdagangan elektronik resmi dan legal pertama untuk transaksi EBUS di Pasar Sekunder Indonesia.  

Ketua umum Perhimpunan Pedagang Surat Utang (Himdasun), Ari Rizaldi menyebut kehadiran SPPA sejalan dengan visi Himdasun, yakni  untuk membangun pasar Surat Utang dalam negeri yang kredibel, stabil, dan berkelanjutan, sehingga menciptakan kondisi yang kondusif bagi pembangunan ekonomi nasional.

“Saat ini, implementasi SPPA telah terbukti membantu proses pendalaman pasar Surat Utang di Indonesia melalui terciptanya pasar yang transparan, wajar, dan efisien,” kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (17/5).

Ia mengatakan, SPPA telah menjadi platform penting untuk perdagangan elektronik Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) di pasar sekunder. 

Baca Juga: Suku Bunga BI Naik, Obligasi Jangka Pendek Bisa Jadi Pilihan yang Cocok Berinvestasi

Diintegrasikan dalam operasi harian Dealer Utama untuk Surat Berharga Negara/Surat Berharga Syariah Negara (SBN/SBSN), SPPA mewajibkan Dealer Utama untuk memenuhi mandat market-making sesuai ketentuan DJPPR melalui kuotasi harian di platform ini. 

Ari bilang, integrasi itu secara langsung membantu pembentukan Pasar SBN/SBSN yang kredibel dan transparan, sekaligus mendorong peningkatan likuiditas perdagangan SBN/SBSN di Pasar Sekunder yang lebih dalam,” imbuhnya.

Sejak dirilis  dari awal tahun, berbagai penyempurnaan dan penambahan fitur pada SPPA telah dilakukan untuk mengakomodir berbagai masukan dan pelaku pasar. “Peningkatan kapabilitas SPPA secara berkelanjutan memegang peranan penting dalam meningkatkan kenyamanan penggunaan SPPA dalam bertransaksi Surat Utang sehingga turut mendukung terciptanya pasar EBUS yang lebih dalam dan likuid,” kata Ari.

Ke depan, Ari optimis bahwa pengembangan berkelanjutan SPPA dapat berperan penting sebagai media transaksi untuk meningkatkan kenyamanan bagi pelaku pasar dalam melakukan transaksi EBUS dan membantu proses price-discovery secara transparan dan efisien.

Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga BI Diharapkan Picu Dana Asing Kembali ke Pasar Dalam Negeri

Ari juga berharap, SPPA dapat terus mengembangkan peranannya di dalam ekosistem perdagangan EBUS di Indonesia melalui peningkatan kapabilitasnya sebagai one-stop solution platform perdagangan EBUS dan instrumen keuangan lainnya.

“Selain itu, SPPA juga diharapkan dapat menambah kapabilitas bagi pelaku pasar untuk melakukan transaksi Repurchase Agreement (Repo) atas EBUS, hal ini sejalan dengan rencana implementasi Primary Dealer di Pasar uang dan Valas yang akan diberlakukan oleh bank Indonesia tahun ini.” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×