Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal perpanjangan pemangkasan produksi yang dihembuskan oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan aliansinya telah berhasil melambungkan harga minyak mentah. Bahkan pada Senin (30/10) minyak WTI kontrak pengiriman Desember 2017 berhasil mengukir harga tertinggi baru sejak April 2017 di level US$ 54,15 per barrel.
"Reli minyak bulan ini didorong oleh optimisme pasar mengenai perluasan pemangkasan pasokan OPEC setelah bulan Maret dan meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah," kata Kim Yumi, seorang ahli strategi pasar yang berbasis di Seoul di Kiwoom Securities Co seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (30/10).
Dua negara produsen minyak terbesar, yaitu Arab Saudi dan Rusia, sudah menyatakan dukungannya. Beberapa waktu lalu, Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya akan mendukung pembatasan pasokan.
Tak hanya itu, penguatan harga juga didorong oleh pertempuran antara pasukan pemerintah Irak dan pasukan Kurdi di wilayah Kirkuk yang kaya minyak. Namun sejak Senin kemarin, setelah sempat terhenti, ekspor minyak mentah dari wilayah Kurdi sudah dilanjutkan kembali.
"Rebound tersebut dapat berlangsung sebentar bahkan jika OPEC memperpanjang pemangkasan karena kekhawatiran terus berlanjut mengenai kemungkinan kenaikan produksi AS," imbuhnya.
Asal tahu saja, mengacu Bloomberg, Selasa (31/10) minyak WTI kontrak pengiriman Desember 2017 tergerus 0,31% ke level US$ 53,98. Hanya saja jika dibandingkan sepekan sebelumnya harganya masih menguat 2,88%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News