Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harapan pengurangan stimulus Bank Sentral Jepang (BOJ) mendorong laju JPY di hadapan dollar AS. Namun kesempatan USD berbalik unggul terbuka menjelang pertemuan The Fed bulan depan.
Mengutip Bloomberg, Selasa (30/5) pukul 19.15 WIB, pasangan USD/JPY melemah 0,26% ke level 110,98 dibanding sehari sebelumnya.
Alwi Assegaf, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka mengatakan, angka inflasi inti BOJ bulan ini terlihat di level 0,2% atau lebih baik dari sebelumnya minus 0,1%. Data ini memicu spekulasi BOJ akan mengurangi stimulus moneter.
Ditambah dengan dukungan kenaikan permintaan safe haven, JPY bergerak unggul dari USD. "Di tengah ketidakpastian politik Amerika Serikat (AS) dan Inggris menjelang pemilu, investor juga mengalihkan dana ke safe haven," kata Alwi.
Sementara laju the greenback masih terganjal oleh kebijakan Presiden AS, Donald Trump. Serangkaian kebijakan kontroversial Trump menimbulkan kekhawatiran jika program ekonomi AS akan sulit terealisasi.
Meski demikian, Alwi melihat laju USD dalam beberapa pekan ke depan akan diuntungkan oleh spekulasi kenaikan suku bunga The Fed. Survey kenaikan suku bunga The Fed bulan Juni mencapai 80%. Pelaku pasar menanti data Core PCE Price Index bulan April yang merupakan acuan inflasi The Fed.
"Jika terus membaik, maka akan memberi sentimen positif pada dollar AS," imbuhnya. Adapun proyeksinya tumbuh 0,1% dari sebelumnya minus 0,1%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News