Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Sore ini, rupiah berhasil menguat meskipun sempat tergerus pada perdagangan pagi. Spekulasi bank sentral mengintervensi pasar mata uang masih menjadi katalis yang menopang otot rupiah. Apalagi, didukung reli di pasar saham domestik.
Mata uang Garuda terapresiasi 0,4% ke level Rp 8.856 per dollar AS pada pukul 4.20 di Jakarta. Tadi pagi, rupiah sempat tergerus 1%, karena kekhawatiran investor global akan mengurangi asetnya di pasar saham dan obligasi negara. Di bulan ini, rupiah pun tercatat masih melemah 3,6%.
Pada pekan lalu, Gubernur BI Darmin Nasution sudah menegaskan, BI akan membeli obligasi dan mengintervensi pasar mata uang hingga situasi di pasar mendingin.
Head of treasury ANZ Panin Bank Wiling Bolung melihat adanya intervensi dari bank sentral untuk menstabilkan pasar. "Pasar saham juga positif hari ini, dan itu turut mendukung rupiah. Bank Indonesia masuk ke pasar di saat mereka merasa itu perlu dilakukan," ujarnya, hari ini, di Jakarta.
Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi pemerintah yang jatuh tempo Juli 2021 turun delapan basis poin ke 7,06%, hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News