Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Spekulasi yield surat utang pemerintah tidak lagi menarik, kian melemahkan otot rupiah. Mata uang Garuda ini pun tertekan untuk hari yang ketiga.
Nilai tukar rupiah melemah 0,1% ke level Rp 9.077 per dollar AS pada pukul 10.22 di Jakarta. Jika dihitung dalam sebulan ini, rupiah sudah tergerus 0,9%.
Minat pasar masuk ke obligasi surut, lantaran berkembang spekulasi yang menyebutkan yield obligasi pemerintah sudah tidak menarik lagi bagi asing. Hal ini terjadi setelah bank sentral secara tak terduga memangkas bunga acuan.
Data Bloomberg menunjukkan, asing mengurangi kepemilikan di obligasi pemerintah Indonesia sebesar Rp 3,8 triliun sepanjang bulan ini hingga 20 Februari. Pada 9 Februari lalu, Bank Indonesia memang telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%.
Saat ini, yield obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di level 5,29%, dibandingkan yield obligasi Italia 5,51%, dan 5,56% untuk yield obligasi Polandia.
"Rupiah kemungkinan cenderung turun, hari ini. Investor mencari keuntungan lebih tinggi di Eropa yang lebih menarik. Ini masih sebagai dampak pemangkasan suku bunga di awal bulan ini," kata Taufan Tito, dealer valuta asing di PT Bank Rakyat Indonesia, di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News