Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rupiah diperdagangkan di dekat level terkuat dalam tujuh tahun karena spekulasi Amerika Serikat (AS) akan menjaga suku bunganya di dekat 0%. Spekulasi ini memicu peningkatan aliran dana asing ke aset emerging market yang memberi imbal hasil lebih tinggi.
Mata uang Garuda di pasar spot diperdagangkan di Rp 8.628 per dollar AS, pada pukul 10.28 WIB. Posisi rupiah sedikit bergerak dari level penutupan pekan lalu di Rp 8.623 per dollar AS. Namun, posisinya saat ini mendekati level terkuatnya sejak 2004, yaitu Rp 8.621 per dollar AS, yang tersentuh pada 21 April lalu.
Survei para ekonom yang dilakukan Bloomberg memperkirakan, The Federal Reserves akan menjaga target suku bunganya di antara 0% hingga 0,25%, pada pertemuan 27 April mendatang.
Head of treasury PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menyebut, untuk mengejar imbal hasil yang lebih tinggi, dana asing akan terus mengalir ke negara Asia, karena AS mungkin tidak akan menaikkan suku bunga. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga menarik investor untuk masuk," katanya.
Pada 13 April lalu, Kepala biro kebijakan moneter Bank Indonesia Sugeng mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara mungkin bertumbuh 6,5% di tahun ini.
Dana asing yang masuk ek pasar saham lokal mencapai US$ 145,5 juta pada bulan ini. Sementara, per 20 April, kepemilikan asing di obligasi pemerintah meningkat 11% dari akhir Desember menjadi Rp 217,29 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News