kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Sektor perumahan AS bertumbuh, rupiah perkasa hingga sore ini


Rabu, 20 April 2011 / 18:45 WIB
Sektor perumahan AS bertumbuh, rupiah perkasa hingga sore ini
ILUSTRASI. Seulgi dan Irene Red Velvet mengungkapkan dukungan debut sub-unit mereka dari artis-artis SM Entertainment.


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Rupiah menguat setelah data pembangunan rumah di Amerika Serikat (AS) menunjukkan peningkatan. Penguatan rupiah hari ini merupakan yang terbesar lebih dari dua pekan terakhir.

Pemulihan sektor perumahan AS menunjukkan sinyal pemulihan ekonomi global berada pada jalurnya, sehingga meningkatkan selera investor terhadap aset emerging market. Rupiah mencapai level tertinggi sepekan, sementara indeks saham naik 1,7% setelah data resmi menunjukkan data pembangunan rumah (housing starts) AS naik 7,2% pada Maret. AS adalah konsumen terbesar kedua produk ekspor non minyak Indonesia per Februari lalu.

Rupiah di pasar spot menguat 0,5% ke level Rp 8.648 per dollar AS, pada pukul 16.52 WIB. Mata uang Garuda ini sempat menyentuh Rp 8.637 per dollar AS, pada 4 April, level tertinggi sejak 28 April 2004.

Ekonom Oversea-Chinese Banking Corp Gundy Cahyadi menyebut, data positif dari AS semalam mengangkat sentimen risiko di pasar Asia, termasuk Indonesia. "Investor telah mengalihkan sentimen proyeksi negatif kredit AS oleh Standard & Poor's. Ini menunjukkan ada banyak ruang untuk volatilitas," ujarnya.

Pada 18 April lalu, Standar & Poor's memangkas prospek kredit jangka panjang AS, dan mengatakan ada peluang rating AAA kredit pemerintah AS dipangkas dalam waktu dua tahun, kecuali para pembuat kebijakan menyetujui rencana pengurangan defisit anggaran dan utang nasional.

Sementara, harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun menguat. Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang berakhir Juli 2021 ditutup turun tujuh basis poin menjadi 7,77%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×