kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.097   0,57   0,01%
  • KOMPAS100 1.061   -1,66   -0,16%
  • LQ45 834   -1,33   -0,16%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 426   -0,55   -0,13%
  • IDXHIDIV20 514   0,79   0,15%
  • IDX80 121   -0,21   -0,17%
  • IDXV30 125   -0,28   -0,22%
  • IDXQ30 142   -0,01   0,00%

S&P Naikkan Outlook Indonesia Jadi Stabil, Ini Kata Para Analis


Jumat, 29 April 2022 / 18:43 WIB
S&P Naikkan Outlook Indonesia Jadi Stabil, Ini Kata Para Analis
ILUSTRASI. Ratings agency Standard & Poors


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P) merubah Outlook Indonesia dari yang sebelumnya negatif menjadi stabil dan mempertahankan peringkat pada BBB (Investment Grade) pada 27 April 2022. Hal ini berdasarkan pada prospek ekonomi Indonesia yang semakin membaik.

Sebelumnya S&P mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB/outlook negatif pada 22 April 2021.

Perubahan outlook ini berdasarkan pada prospek yang stabil dan mencerminkan keyakinan S&P bahwa pemulihan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut selama dua tahun ke depan.

Baca Juga: S&P Global Ratings Merevisi Outlook RI Menjadi Stabil, Ini Respons Kemenkeu

Menurut Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf menuturkan, perubahan outlook dari negatif ke stabil tentunya dapat memberikan efek positif terutama pada investor foreign yang belakangan cenderung keluar dari pasar obligasi Indonesia.

Perubahan outlook dari negatif ke stabil bukan berimbas pada penurunan yield yang tajam seiring santernya isu inflasi tinggi dan normalisasi rate.

"Namun, kemungkinan yang akan terjadi pada yield lebih ke arah penipisan spread antara Indonesia dan US serta negara-negara lain secara umum," ujar Dimas kepada Kontan.co.id, Jum'at (29/4).

Sementara Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, secara umum positif dalam jangka panjang karena pertumbuhan ekonomi Indonesia diakui secara internasional.

Namun di sisi lain, Wawan menjelaskan dalam jangka pendek akan ada tren kenaikan inflasi dan suku bunga yang membuat harga obligasi sulit untuk naik, apalagi bila ada pengumuman kenaikan suku bunga the fed.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×