Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mengalami kenaikan pada hari Kamis dalam sesi perdagangan terakhir pekan ini, didorong oleh optimisme investor terhadap kemajuan pembicaraan tarif antara Amerika Serikat dan Jepang.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average tertekan oleh penurunan tajam saham UnitedHealth, yang merosot setelah perusahaan memangkas proyeksi laba tahunannya.
Harapan Baru dari Diplomasi Perdagangan
Setelah mencatat kerugian tajam pada Rabu, investor menemukan angin segar dari pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut adanya “kemajuan besar” dalam negosiasi dagang dengan Jepang.
Fokus pasar kini tertuju pada pembicaraan lanjutan dengan puluhan negara dalam beberapa pekan ke depan untuk memperoleh kejelasan terkait besaran dan cakupan tarif terhadap negara dan sektor tertentu.
Baca Juga: Bursa Saham Asia Pasifik Melemah Akibat Kekhawatiran Tarif dan Penurunan Wall Street
Saham UnitedHealth Group (UNH.N) anjlok 17,2% setelah perusahaan menurunkan proyeksi laba tahunan mereka, dengan alasan ekspektasi meningkatnya biaya medis hingga akhir tahun. Dampaknya meluas ke sektor asuransi kesehatan lainnya, di mana:
-
CVS Health turun 6,1%
-
Humana melemah 6,4%
Penurunan ini menjadi penekan utama indeks Dow, yang turun lebih dari 500 poin pada awal sesi perdagangan.
Kinerja Indeks Utama
-
Dow Jones Industrial Average: Turun 517,74 poin (-1,31%) ke 39.151,65
-
S&P 500: Naik 9,48 poin (+0,18%) ke 5.285,18
-
Nasdaq Composite: Naik 17,33 poin (+0,09%) ke 16.324,63
Sektor kesehatan (.SPXHC) memimpin penurunan sektoral. Namun, penurunan tersebut sedikit tertahan oleh kenaikan 13% saham Eli Lilly (LLY.N), setelah perusahaan mengumumkan hasil uji coba positif pil eksperimental mereka, orforglipron, yang mampu menurunkan berat badan hampir 8% serta menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2.
Baca Juga: Wall Street Merosot Tajam, Komentar Powell dan Pembatasan Ekspor AS Tekan Pasar
Sentimen Pasar dan Volatilitas
Indeks CBOE Volatility Index (VIX) turun 1,22 poin menjadi 31,42, meskipun masih berada jauh di atas rata-rata pergerakan 50 harinya, mencerminkan masih tingginya ketidakpastian pasar.
Data ekonomi menunjukkan klaim pengangguran mingguan lebih rendah dari perkiraan, mengindikasikan pasar tenaga kerja masih tetap stabil.
“Kita belum tahu seberapa jauh Trump akan membiarkan pasar jatuh demi mencapai tujuannya. Sampai ada kejelasan, saya perkirakan pasar akan tetap sangat fluktuatif,” kata Ross Bramwell, analis di Homrich Berg.
Ketegangan dengan The Fed Meningkat
Ketegangan antara Trump dan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, meningkat setelah Powell memperingatkan bahwa kebijakan perdagangan Trump dapat memicu inflasi lebih tinggi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Trump merespons dengan keras melalui Truth Social, menyatakan bahwa “pemecatan Powell tidak bisa datang cukup cepat,” dan menyerukan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral.
Sementara itu, pelaku pasar telah mengurangi ekspektasi terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga pada bulan Mei menjadi hanya 13,6%, menurut CME’s FedWatch. Survei Reuters juga menunjukkan peningkatan kemungkinan resesi di AS dalam 12 bulan ke depan.
Baca Juga: Wall Street Anjlok, Nvidia dan AMD Jadi Korban Ketegangan Dagang AS-China
Kinerja Mingguan Masih Negatif
Menjelang akhir pekan panjang, ketiga indeks utama Wall Street menuju penurunan mingguan. S&P 500 berada di jalur penurunan sekitar 1,6%, meskipun pekan lalu mencatat kinerja terbaiknya sejak November 2023.
Hasil positif dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) membantu mengangkat sentimen sektor chip. Saham TSMC yang terdaftar di AS naik 2,5% setelah laporan laba kuartalan yang kuat.
Namun, kekhawatiran masih membayangi setelah Nvidia memperingatkan tentang biaya tinggi akibat pembatasan ekspor baru dari AS.
Saham Netflix dijadwalkan melaporkan kinerja keuangan setelah penutupan pasar hari ini, yang bisa memberikan arah baru bagi sektor teknologi.
Selanjutnya: Global Payments Akan Akuisisi Worldpay Senilai US$ 22,7 Miliar
Menarik Dibaca: GoTo Impact Foundation Dampingi Magelang Setories Kembangkan Pertanian Regeneratif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News