Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Soechi Lines Tbk (SOCI) mengantongi pinjaman sindikasi senilai US$ 180 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun. Pinjaman itu diperoleh dari beberapa bank yang dipimpin oleh Standard Chartered Bank dan PT Bank Mandiri sebagai mandated lead arranged dan book runner.
Paula Marlina, Direktur Keuangan SOCI mengatakan, pinjaman ini memiliki tenor lima tahun. "Fasilitas pinjaman akan digunakan untuk refinancing pinjaman lain, belanja modal perseroan dan juga anak usaha," ujarnya di Jakarta, Jumat (19/8).
Perjanjian pinjaman itu ditandatangani pada 16 Agustus lalu bersama beberapa anak perusahaan SOCI, diantaranya PT Armada Bumi Pratiwi Line, PT Armada Maritime Offshore, PT Inti Energi Line, PT Multi Ocean Shipyard, PT Putra Utama Line, PT Sukses Maritime Line, PT Sukses Ocean Katulistiwa Line, dan PT Selaras Pratama Utama.
Sementara itu, Standard Chartered (Hong Kong) Bank Limited bertindak sebagai agen dari para pihak pembiayaan dan Bank Mandiri juga bertindak sebagai agen jaminan untuk para pihak yang dijamin.
Sejak akhir tahun lalu, SOCI memang berniat melakukan pembiayaan kembali utangnya alias refinancing. Namun, skema yang awalnya akan dilakukan adalah penerbitan obligasi global (global bond) sebesar US$ 200 juta. Kala itu, perseroan membidik bunga 10% dengan tenor lima tahun.
Namun, karena kondisi pasar obligasi kurang kondusif, SOCI menunda penerbitan obligasi tersebut dan akhirnya memilih skema pembiayaan dari perbankan. Hingga Semester I 2016, SOCI memiliki pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu setahun sebesar US$ 43 juta. Lalu, total pinjaman bank jangka panjang mencapai US$ 135,5 juta.
Pada bulan Juli lalu, SOCI menggaet peringkat B1 dari Moody's Investor Service dengan outlook stabil. Moody's menilai, rating itu mencerminkan posisi pasar SOCI yang solid di Indonesia, di sektor angkutan minyak dan gas.
SOCI merupakan pemain kecil di sektor perkapalan global. Namun di Indonesia, SOCI merupakan pemimpin pasar pada sektor ini. Menurut Moody's, pendapatan jangka panjang SOCI akan didorong kontrak jangka panjang yang terjaga dengan Pertamina.
Emiten pelayaran dan galangan kapal ini mencatat penurunan laba bersih sebanyak 72% menjadi US$ 6,36 juta per Juni 2016. Laba bersih SOCI menurun karena terpangkasnya pendapatan dan adanya kerugian selisih kurs. Pada periode itu, pendapatan SOCI turun 9,8% menjadi U$ 63,98 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News