kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SMRA mematok pra penjualan Rp 4,5 triliun


Kamis, 15 Desember 2016 / 07:21 WIB
SMRA mematok pra penjualan Rp 4,5 triliun


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kinerja buruk yang dicatat PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) tahun ini tak mematahkan semangat perusahaan menyambut datangnya tahun 2017. Bahkan perusahaan properti ini optimistis kinerja tahun depan bakal lebih baik.

Direktur Utama SMRA Adrianto P. Adhi mengatakan, perusahaannya kembali menargetkan pendapatan pra penjualan atawa marketing sales sebesar Rp 4,5 triliun sepanjang 2017. Untuk mencapai target, perseroan bakal fokus mengembangkan proyek township.

Summarecon memang tengah getol mengembangkan proyek township di kawasan pengembangan properti mereka. Tahun depan, SMRA akan mulai menjajakan township di Kelapa Gading, Summarecon Bekasi, Summarecon Serpong, Summarecon Bandung, dan juga proyek anyar Summarecon Emerald Karawang.

SMRA telah menyiapkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sama seperti tahun ini. "Belanja modal sekitar Rp 2,7 triliun," kata Adrianto kepada KONTAN, Selasa (13/12).

Dana capex berasal dari dua skema, yakni dari kas internal perseroan dan pinjaman perbankan. Sayang, Adrianto enggan merinci porsi keduanya.

Sementara itu, hingga akhir tahun 2016, Adrianto pesimistis target marketing sales terpenuhi. "Tahun ini marketing sales hanya sekitar Rp 3 triliun lebih sedikit," ungkapnya.

Sekadar info, perseroan sempat memangkas target marketing sales dari Rp 4,5 triliun di awal tahun jadi Rp 3,5 triliun September lalu. Target marketing sales SMRA tahun ini gagal tercapai lantaran stimulus pemerintah pada sektor properti masih belum berdampak.

Asal tahu saja, menurut laporan keuangan SMRA, pendapatan perusahaan sampai kuartal III-2016 hanya Rp 3,61 triliun. Angka ini turun 19,5% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebanyak Rp 4,49 triliun.

Laba SMRA tahun ini pun malah anjlok signifikan di akhir September 2016, yakni hanya Rp 57 miliar. Padahal laba perusahaan ini tahun lalu mencapai Rp 807 miliar.

Dalam penutupan perdagangan kemarin (14/12), saham SMRA ditutup menguat ke Rp 1.484 per saham. Harga ini naik sekitar 0,34% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya, yakni sebesar Rp 1.460 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×