kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

SMR Utama dan Pegadaian dapat pernyataan efektif dari Bapepam-LK


Senin, 03 Oktober 2011 / 09:13 WIB
ILUSTRASI. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengunjungi Komando Angkatan Darat ke-6, menjelang Tahun Baru Imlek, di Taoyuan, Taiwan, 25 Januari 2019.


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Selangkah lagi PT SMR Utama bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah memberikan ijin efektif kepada PT SMR Utama untuk penawaran umum saham perdana.

Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan (PKP) Sektor Jasa Bapepam-LK Gonthor R. Aziz menyebut, pernyataan efektif SMR Utama telah didapat pada akhir pekan lalu (30/9). Dengan adanya pernyataan efektif ini, perusahaan dapat mengumumkan tambahan informasi dan menggelar penawaran umum saham perdana.

"Nilai penawaran umum saham perdana PT SMR Utama mencapai Rp 300 miliar," kata Gonthor, kemarin. Dana hasil IPO ini, rencananya akan digunakan untuk menambah modal tiga anak perusahaannya.

Sebagai catatan, PT SMR Utama Tbk berencana menawarkan saham umum perdana sebanyak 500 juta saham atau setara dengan 33,33% dari modal dtempatkan dan disetor penuh. Perusahaan pun telah mematok harga penawaran perdana ini di Rp 600 per saham. PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi efek.

Selain itu, Bapepam-LK telah memberikan ijin efektif kepada Perum Pegadaian untuk penerbitan obligasi dengan mekanisme berkelanjutan senilai Rp 2 triliun. Perum Pegadaian akan mengeluarkan obligasi tahap pertama senilai Rp 1 triliun. Obligasi Perum Pegadaian mendapatkan rating AA+ dari Pefindo. " Rencana penggunaan dana penerbitan obligasi untuk modal kerja sekitar 30%, dan 70% untuk menurunkan pinjaman perbankan, " pungkas Gonthor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×