kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SMMA siapkan suntik BSIM senilai Rp 1,4 T


Senin, 28 Desember 2015 / 19:36 WIB


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) berencana melakukan penambahan modal anak usahanya PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM). Suntikan modal ini ditujukan agar BSIM bisa masuk menjadi bank BUKU III pada kuartal kedua tahun 2016.

Kurniawan Udjaja, Direktur Sinar Mas Multiartha (SMMA) mengatakan, per September 2015 total ekuitas BSIM baru mencapai Rp 3,3 triliun. Hingga akhir tahun, ekuitas anak usahanya tersebut bisa mencapai Rp 3,4 triliun.

"Dengan begitu ada kekurangan sekitar Rp 1,6 triliun untuk bisa masuk ke BUKU III," kata Kurniawan, Senin (28/12).

Kurniawan mengatakan, jumlah modal yang akan disuntik ke BSIM akan tergantung pada komposisi kepemilikan saham di anak usahanya tersebut. Nantinya penambahan modal akan dilakukan lewat mekanisme right issue.

Dia yakin, investor ritel akan mau menyerap saham right issue tersebut mengingat kinerja BSIM cukup bagus di tengah perlambatan kinerja anak-anak usaha SMMA yang lain. Kendati pun tidak terserap, Kurniawan mengaku perseroan siap menyerap saham right issue tersebut karena saat ini telah memiliki dana sebesar Rp 1,4 triliun yang siap disuntikkan ke BSIM.

SMMA saat ini juga tengah menjajaki beberapa investor asing untuk masuk menyerap saham right issue BSIM. " Investor asing yang akan dijajaki kalau bisa sebanyak mungkin," ujar Kurniawan.

Menurut Kurniawan saat ini anak usaha yang paling membutuhkan suntikan dana adalah BSIM. Sementara anak usahanya yang lain menurutnya masih cukup kuat mengandalkan kas internal untuk melakukan ekspansi. Sementara BSIM sebagai perusahaan perbankan membutuhkan modal besar untuk bisa tumbuh lebih cepat.

Tahun depan, SMMA menganggarkan capex sebesar Rp 366 miliar yang bersumber dari kas internal. Sebesar Rp 109 miliar akan digunakan untuk asuransi jiwa dan Rp 196 miliar untuk belanja modal BSIM. Anggaran ini lebih rendah dari anggaran tahun ini.

"Kalau tahun ini serapannya sudah Rp 1,3 Triliun. Sekitar Rp 1 triliun dialokasikan untuk Asuransi Jiwa Sinarmas yang sebagian besar digunakan untuk membangun gedung," jelas Kurniawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×