kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SMGR siapkan capex Rp 6 triliun buat bangun pabrik


Kamis, 05 Januari 2017 / 20:22 WIB
SMGR siapkan capex Rp 6 triliun buat bangun pabrik


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menyiapkan capital expenditure (capex) sebesar Rp 6 triliun . Dana ini mayoritas akan dilakukan untuk ekspansi pembangunan pabrik di sejumlah daerah.

Agung Wiharto, Corporate Secretary Semen Indonesia menyampaikan dana Rp 6 triliun akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru di Aceh dan Kupang yang kapasitasnya 2,5 juta sampai 3 juta ton per tahun. Pabrik di Aceh ditargetkan selesai pada 2019, sedangkan untuk di Kupang ditargetkan 2020.

"Investasi untuk dua pabrik ini, masing-masing pabrik itu investasinya sekitar Rp 3 triliun - Rp 4 triliun. Untuk tahun ini kita anggarkan masing-masing Rp 1 triliun," ujar Agung, Kamis (5/1).

Selain untuk membuat dua pabrik baru, modal kerja juga akan dialokasikan untuk pembuatan packing plant di dua lokasi yaitu daerah Bengkulu dan Maluku. Kemudian untuk menyelesaikan proyek power hits generation 35 watt di Tuban. "Jadi menangkap panas yang dibuang dari pabrik untuk dijadikan listrik," ungkapnya.

Selanjutnya dana tersebut akan digunakan untuk penyelesaian pabrik di Indarung dan Rembang. Namun untuk yang Rembang masih tersangkut masalah pembatalan izin lingkungan oleh Mahkamah Agung. "Untuk izin lingkungan pabrik di Rembang tunggu keputusan Gubernur Jawa Tengah," ungkapnya.

Keputusan dikeluarkan atau tidaknya izin lingkungan itu ditentukan pada 17 Januari, batas Waktu Gubernur Jawa Tengah melaksanakan putusan Mahkamah Konstitusi. Agung bilang tidak ada masalah meskipun izin itu dibatalkan namun bisa diaddendum atau diterbitkan kembali.

Dana Rp 6 triliun tersebut, kata Agung, itu 40% berasal dari kas internal SMGR, sedangkan 60% nya berasal dari luar baik itu utang bank maupun obligasi. Bahkan pembiayaan dari eksternal ini bisa membengkak menjadi 70%.

SMGR pada tahun ini menargetkan pertumbuhan 5% dari jumlah produksi di tahun 2016 yang mencapai 64 juta ton per tahun. Pertumbuhan ini tentunya sudah termasuk produksi di Pabrik Indarung yang akan segera beroperasi, sayangnya untuk pabrik di Rembang belum bisa dipastikan masih menunggu kepastian izin lingkungan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×