Reporter: Dyah Megasari, Reuters |
JAKARTA. Penjualan semen Indonesia sebagai indikator kekuatan ekonomi Asia Tenggara kemungkinan besar akan melambat antara 4% hingga 5% tahun depan atau turun 16% dari penjualan tahun ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Semen Gresik Tbk (SMGR) Dwi Soetjipto.
Permintaan semen mungkin akan menurun seiring perlambatan ekonomi global. Bahkan imbas perlambatan ekonomi juga sudah terlihat saat ini meskipun dengan skala kecil.
Penjualan semen nasional di akhir September naik 52% dari periode yang sama tahun lalu. SMGR sendiri berencana menghabiskan belanja modal sebesar Rp 5 triliun tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News