kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

SMGR gandeng 3 investor bangun joint venture


Selasa, 21 Januari 2014 / 15:14 WIB
SMGR gandeng 3 investor bangun joint venture
ILUSTRASI. Ramalan BMKG cuaca besok Rabu (31/8) di Jakarta dan sekitarnya cerah hingga hujan sedang. Tribunnews/Herudin.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa, Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) giat melakukan ekspansi demi menguasai pasar semen. Emiten ini tengah dalam proses membangun joint venture pabrik semen. Tak tanggung-tanggung, SMGR menggandeng satu investor asing dan dua investor lokal.

"Rencananya mereka akan membangun pabrik semen di Indonesia," ucap Direktur Utama SMGR, Dwi Soetjipto, di acara Indonesia Investor Forum 3, Selasa, (21/1).

Nah, SMGR dan tiga investor itu akan membangun tiga pabrik dari kerja sama ini. Dwi pun memastikan bahwa pihaknya akan masuk ke daerah yang belum pernah SMGR masuki. Namun, pihaknya perlu berhati-hati dalam membangun pabrik supaya tak menimbulkan oversupply semen yang besar.

Saat ini, SMGR pun masih mempelajari rencana joint venture dengan tiga investor tersebut. Misalnya saja, kompetensi apa yang dibutuhkan SMGR dan dimiliki investor tersebut.

Dwi mengatakan, untuk pembangunan satu pabrik di tempat baru, dananya yaitu US$ 150 sampai US$ 200 per ton. Ada pun, pabrik yang kecil dan jauh dari pasar biasanya memiliki kapasitas 1 juta sampai 1,5 juta ton per tahun. Ini berarti, biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan suatu pabrik paling sedikit yaitu US$ 150 juta atau setara Rp 1,8 triliun.

Tahun ini, SMGR tengah dalam proses pembangunan pabrik Rembang, Jawa Tengah dan Indarung, Sumatera Barat yang akan rampung di 2017. Maka dari itu, Dwi pun merasa pembangunan pabrik dari kerja sama dengan tiga investor tersebut tak akan dilakukan tahun ini. "Kemungkinan mulai tahun depan. Jadi selesai di 2018," sebutnya.

SMGR menargetkan produksi semennya mencapai 31,8 juta ton di 2014. Di tahun depan, kapasitas produksi SMGR diperkirakan 33,3 juta ton. Pada 2016, SMGR akan meningkatkan kapasitas produksinya lagi menjadi 39,3 juta ton. Lalu di 2017, kapasitas produksi semennya akan menjadi 40,8 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×