kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.106   9,09   0,13%
  • KOMPAS100 1.062   0,11   0,01%
  • LQ45 836   0,28   0,03%
  • ISSI 215   0,22   0,10%
  • IDX30 427   0,57   0,13%
  • IDXHIDIV20 515   1,62   0,31%
  • IDX80 121   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,18   -0,14%
  • IDXQ30 143   0,25   0,18%

SMGR dan INTP menambah ekspor


Rabu, 22 Februari 2017 / 08:08 WIB
SMGR dan INTP menambah ekspor


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SMGR dan INTP menambah ekspor

JAKARTA. Di tengah kondisi oversupply semen Indonesia yang disebabkan banyaknya pabrik semen baru dan minimnya pertumbuhan permintaan semen, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) siap menggenjot ekspor semen tahun ini.

SMGR menargetkan peningkatan volume ekspor sampai 1 juta ton per tahun. Tahun lalu, ekspor semen SMGR hanya 400.000 ton. "Angka ekspor terbilang kecil dibanding kapasitas kami," kata Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR kepada KONTAN, Selasa (21/2). Total volume penjualan SMGR tahun lalu mencapai 33 juta ton.

Untuk meningkatkan ekspor SMGR membentuk perusahaan tersendiri, yakni Semen Indonesia Internasional (SII). SII juga menjadi perantara untuk akuisisi dan rencana ekspansi. "Untuk ekspansi, kami akan umumkan pada waktunya," imbuh Agung.

Tak jauh berbeda, INTP mengekspor 390.000 semen sepanjang tahun lalu. Angka ini pun jauh dari total volume penjualan INTP di level 16 juta ton. "Ekspor diperkirakan sekitar 500.000 ton tahun ini," kata Pigo Pramusakti, Sekretaris Perusahaan INTP.

Tujuan ekspor INTP yaitu negara-negara Asia Pasifik. Sedangkan tujuan ekspor SMGR misalnya Bangladesh, Filipina, Timor Leste dan Brunei Darussalam.

Berdasarkan laporan keuangan 2016, SMGR mencatat pendapatan Rp 26,13 triliun, angka ini turun 3% dibandingkan pendapatan tahun 2015 yaitu Rp 26,94 triliun. Hal ini disebabkan turunnya penjualan semen dari Rp 25,95 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp 24,29 triliun pada 2016.

Laba bersih SMGR juga turun menjadi Rp 4,39 triliun dari sebelumnya Rp 4,59 triliun. "Penurunan pendapatan dan laba karena penurunan harga yang mencapai 7% dalam setiap ton," ujar Agung.

INTP belum merilis laporan tahunan. Sampai 30 September 2016 INTP membukukan pendapatan Rp 11,3 triliun, turun 11,71% dari periode sama 2015 yaitu Rp 12,8 triliun. Laba bersih INTP turun dari Rp 3,2 triliun menjadi sebesar Rp 3,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×