Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) bersedia untuk mengambil alih saham PT Semen Kupang milik pemerintah. Hal ini merupakan respon dari permintaan Kementerian BUMN yang menginginkan agar SMGR bisa membantu memperbaiki kinerja perusahaan yang berbasis di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Dwi Sutjipto, Direktur Utama SMGR mengatakan, jika pemerintah ingin pihaknya mengambil alih saham Semen Kupang, maka kerja sama operasi (KSO) Semen Kupang harus dihentikan dulu.
Informasi saja, sejak pertengahan 2011, Semen Kupang menjalin kesepakatan bisnis dengan perusahaan swasta, PT Sarana Agra Gemilang sebagai mitra kerja sama operasional (KSO).
Semen Kupang yang memperoleh suntikan dana Rp 300 miliar pun kembali beroperasi sejak vakum mulai 2008 lalu.
Namun, Kementerian BUMN menilai KSO dengan pihak swasta itu tidak begitu berhasil. Pasalnya pabrik yang dioperasikan hanya satu dari dua pabrik yang tersedia.
Akibat tidak maksimalnya kinerja, Semen Kupang pun terbebani utang yang kerugian yang menggunung. Alhasil, Kementerian BUMN meminta agar SMGR mengambil alih saham pemerintah di Semen Kupang agar ekspansi maksimal.
Adapun, kepemilikan pemerintah di Semen Kupang sebesar 61,48%. Sisanya dikuasai PT Bank Mandiri Tbk 35,39%, dan pemerintah daerah NTT 1,12%. Kementerian BUMN bahkan tidak hanya menawarkan saham pemerintah, tetapi juga saham milik Bank Mandiri.
Kendati Semen keuangan Kupang sedang berdarah-darah, namun, kata Dwi bisnis dari segi bisnis, Semen Kupang dinilai strategis. "Di daerah sana kan belum ada pabrik (lain), kalau kami punya disana kan bisa bantu kegiatan pembangunan," tutur Dwi belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News