kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SMDR incar dua proyek pengerjaan kapal tol laut


Kamis, 05 Oktober 2017 / 18:11 WIB
SMDR incar dua proyek pengerjaan kapal tol laut


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SEMARANG. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) belum berhenti mengejar proyek pengerjaan kapal. Melalui anak usahanya, PT Yasa Wahana Tirta Samudera (Samudera Shipyard), SMDR akan kembali mengincar proyek pengerjaan kapal tol laut.

Musthofa, Direktur Operasi SMDR mengatakan, tahun depan, ada sekitar 70 tender pengadaan kapal perintis. "Dengan kapasitas yang kami miliki, kami bisa membangun dua hingga kapal," ujarnya disela kegiatan peluncuran kapal Sabuk Nusantara 98, Kamis, (5/10).

Bukan tanpa alasan perusahaan mengincar proyek tersebut. Sebab, Samudera Shipyard sudah lebih dulu menerima proyek tersebut. Kapal perintis Sabuk Nusantara 98 baru saja diluncurkan.

Kapal ini merupakan kapal kedua pesanan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Republik lndonesia. Sebelumnya, Juni 2017, Samudera Shipyard telah meluncurkan kapal pertama dengan spesifikasi yang sama dan diberi nama Sabuk Nusantara 106.

Kapal ini merupakan kapal kedua pesanan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Republik lndonesia. Sebelumnya, Juni 2017, Samudera Shipyard telah meluncurkan kapal pertama dengan spesifikasi yang sama dan diberi nama Sabuk Nusantara 106. "Nilai proyeknya sekitar Rp 55 miliar untuk setiap satu kapal," kata Musthofa.

Dalam waktu dekat, perusahaan juga bakal mengerjakan pesanan kapal dari Timor Leste. Nilai kontraknya € 12 juta.

Sejatinya, Samudera Shipyard mampu mengerjakan satu kapal dalam kurun waktu sekitar 10 bulan. Namun, pengerjaan kapal Sabuk Nusantara selama 24 bulan karena menyesuaikan sejumlah faktor. "Proses pembangunan dua kapal ini dikerjakan secara bersamaan. Tapi proses peluncuran tidak dilaksanakan secara bersamaan, hal ini disesuaikan dengan proses pengujian peralatan utama kapal oleh tenaga ahli dari masing-masing pabrik pembuat. Proses pengujian harus memenuhi persyaratan dan peraturan dari Biro Klasifikasi Indonesia dan Perhubungan Laut," tutur Musthofa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×