Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Menjadi bagian untuk merealisasikan program tol laut dari pemerintah tidaklah mudah. Masih banyak tantangan yang perlu dihadapi.
"Ketersediaan material masih jadi kendala," ujar Musthofa, Direktur Operasional PT Yasa Wahana Tirta Samudera (Samudera Shipyard) di sela kegiatan peluncuran kapal Sabuk Nusantara 98.
Ia mengatakan, sebagian material masih harus impor. Komponen kapal seperti mesin, genset, pompapompa, alat navigasi dan komunikasi serta crane belum bisa diproduksi di dalam negeri. Sehingga, hal ini membutuhkan waktu dan kecermatan saat proses kepabeanan.
Padahal, kapal yang dibangun Samudera Shipyard akan dijadikan sebagai kapal perintis guna mendukung berjalannya program tol laut. Program tol laut sangat penting untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi di wilayah kepulauan yang belum terjangkau transportasi yang dilaksanakan oleh pihak swasta.
Pemerintah harus hadir sehingga jika semua pulau sudah terhubung, dengan sendirinya investor akan masuk untuk membangun ekonomi di daerah tersebut. Di samping itu, program tol laut juga berdampak positif untuk industri galangan nasional.
Musthofa menambahkan, kondisi ini juga sudah seharusnya membuat pemerintah lebih mendukung industri perkapalan. "Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian harus bisa membina industri lokal untuk dapat memenuhi kebutuhan industri perkapalan nasional," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News