Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) membutuhkan dana untuk membiayai agenda ekspansi produksi tahun depan. Setelah pabrik semen Tuban I, SMCB berniat membangun pabrik Tuban II.
Presiden Direktur SMCB, Eamon Ginley memperkirakan, kapasitas produksi Tuban II akan sama seperti Tuban I, yaitu 1,7 juta ton per tahun. Tapi sebelum membangun Tuban II, SMCB perlu meminta restu dari pemegang saham. "Kami berharap keputusan ini jelas di akhir tahun ini," ujar Ginley.
Kata Ginley, manajemen SMCB belum menghitung kebutuhan investasi pabrik di Jawa Timur itu. Sebagai gambaran, untuk membangun Tuban I, SMCB memerlukan dana US$ 450 juta. Kebutuhan dana yang diperlukan tahun ini senilai US$ 200 juta.
Dana US$ 150 juta dipenuhi dari pinjaman eksternal. SMCB memperoleh pinjaman dari lembaga kredit ekspor (ECA) asal Jerman KfW IPEX-Bank dan BNP Paribas serta partisipasi agen kredit ekspor Pemerintah Jerman, Euler Hermes. Kemudian US$ 50 juta lagi dari kas internal.
Adapun kebutuhan dana US$ 250 juta akan diperoleh dari sumber sama. "Kami akan menggunakan kas internal, selain kemungkinan menarik pinjaman dari export credit agency," ujar Ginley.
Pembangunan pabrik Tuban I diharapkan rampung Juni 2013. Setelah Tuban I kelar, kapasitas produksi SMCB jadi 10 juta ton. Dari Tuban I, SMCB berharap memperoleh 50% total kemampuan produksi atau 850.000 ton di 2013. Ginly memprediksi Tuban I bisa berproduksi maksimal tahun 2014.
Kini, produksi dua pabrik SMCB, Narogong Jawa Barat dan Cilacap Jawa Tengah 8,3 juta ton. Jika Tuban II selesai, total produksi semen SMCB sekitar 11,7 juta ton.
SMCB menargetkan produksi semen tahun ini 8 juta ton. Per 30 September 2012, laba SMCB naik 23,09% year-on-year (YoY) jadi Rp 911,19 miliar. Ini sejalan pertumbuhan pendapatan 20,56% (YoY) jadi Rp 6,51 triliun. Harga SMCB Senin (5/11), tak beranjak dari Rp 3.300 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News