Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
Berdasarkan catatan Kontan.co.id Kamis (27/6), manajemen FREN memang memprediksi perusahaannya masih akan merugi tahun ini. Direktur Utama FREN Merza Fachys mengatakan, FREN baru akan mencapai break even point jika jumlah pelanggannya sudah mencapai dua kali lipat dari jumlah pelanggan tahun lalu yang sebanyak 13 juta pelanggan.
Baca Juga: Pemain baru banting harga, Semen Indonesia (SMGR) tak ambil pusing
Hingga akhir 2019, manajemen menargetkan jumlah pelanggan FREN bisa menembus 30 juta pelanggan atau meningkat lebih dari dua kali lipat secara tahunan.
"Sepanjang tidak ada gangguan, kami harapkan saat pelanggan tumbuh dua kali lipat bisa break even point. Ya itu belum positif baru break even saja kalau dua kali lipat," kata dia.
Asal tahu saja, break even point adalah adalah sebuah titik yang mana biaya atau pengeluaran dan pendapatan seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan.
Baca Juga: Tahun ini Mega Manunggal Property (MMLP) bersiap menambah gudang baru
Kendati bottom line FREN tahun ini diprediksi masih merah, manajemen memprediksi kinerja perusahaannya akan membaik. Apalagi jumlah akuisisi pelanggan baru juga terus bertumbuh.
Jumlah pelanggan FREN mencapai 17 juta pelanggan per Mei 2019 dan hampir mencapai 19 juta pada akhir Juli ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News