Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT SLJ Global Tbk (SULI) berencana untuk menggelar Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement untuk penyelesaian utang.
SULI berencana menerbitkan sebanyak 2.130.705.416 saham baru yang diambil dari portepel dengan nilai nominal Rp 100 dan nilai konversi Rp150 per saham melalui pelaksanaan PMTHMETD.
Melansir keterbukaan informasi BEI, Rabu (25/10), private placement ini dilakukan dalam rangka konversi atas utang SULI.
Baca Juga: Restrukturisasi Utang, Kemampuan Pendanaan SULI Bakal Membaik & Valuasi Jadi Menarik
Manajemen SULI menyampaikan, kondisi keuangan Perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban, baik angsuran utang pokok maupun bunga.
Oleh karena itu, SULI mengajukan restrukturisasi utang kepada Kreditor. Permohonan restrukturisasi tersebut diajukan secara sendiri-sendiri kepada masing-masing Kreditor dengan skema private placement.
“Sehingga, penggunaan private placement adalah sebagai penyelesaian pinjaman atau kewajiban keuangan Perseroan kepada Kreditur,” ujar manajemen dalam keterbukaan informasi.
Private placement itu dilakukan kepada Mataram Limited Pte, Ltd, Mr Hui Pak Kong, PT Borneo Karya Persada, PT Sani Mardani Resources, PT Pelayaran Sentra Arung Makmur, Joshua Tree Investment, dan PT Putra Buana Indonesia Wood Industry.
Semua pihak telah memberikan persetujuan utang tersebut akan di konversi menjadi saham baru melalui Perjanjian Konversi Utang Perseroan Menjadi Saham yang telah ditandatangani oleh masing-masing Pihak.
Baca Juga: Harga Naik Tinggi, Ini Rekomendasi Saham BNBR SULI BIPI PSKT
“Mengkonversi seluruh utang tersebut menjadi modal saham yang akan memperbaiki rasio solvabilitas seperti rasio utang terhadap ekuitas Perseroan baik dari perubahan utang ke saham, berkurangnya beban keuangan, dan kemudahan memperoleh tambahan modal kerja di masa yang akan datang,” ungkap manajemen.
Terkait private placement ini, SULI akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 30 November 2023 untuk meminta restu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
