kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Skybee kejar pendapatan Rp 11,9 miliar pasca akuisisi dua perusahaan


Jumat, 31 Mei 2019 / 14:44 WIB
Skybee kejar pendapatan Rp 11,9 miliar pasca akuisisi dua perusahaan


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB) sebelumnya bernama PT Skybee Tbk memproyeksikan pendapatannya pada 2019 ini bisa mencapai Rp 11,95 miliar.

Target pendapatan ini meningkat 181% dari realisasi pendapatan 2018 yang sebesar 4,25 miliar.Untuk mencapai target ini, SKYB akan melakukan diversifikasi bidang usaha dengan tetap mempertahankan bidang usaha yang sudah ada.

Berdasarkan pemberitaan Kontan.co.id, Kamis (23/5), Direktur SKYB Sigit Katamso mengatakan, kegiatan utama perusahaan di bidang perdagangan telepon seluler dan produk penunjang operator seluler tidak terlalu menguntungkan.

Oleh karena itu, pada 22 Mei 2019, SKYB mengakuisisi dua perusahaan di bidang operator properti dengan nilai mencapai Rp 1,65 miliar. Mereka adalah manajemen properti perkantoran di Jakarta, PT Griya Boga Selaras dan operator properti perhotelan di Bali, PT Taman Suci Abadi.

Dengan begitu, Northcliff Citranusa memiliki total tiga anak perusahaan yakni, PT Sinergitama Komindo, PT Griya Boga Selaras (GBS), dan PT Taman Suci Abadi (TSA).

Untuk TSA, SKYB merencanakan peningkatan modal dasar menjadi Rp 3,2 miliar dan modal disetor menjadi Rp 800 juta. “Ke depannya akan dilakukan langkah-langkah restrukturisasi untuk meningkatkan pendapatan TSA. Berdasarkan proforma yang dibuat, TSA akan memberikan kontribusi positif kepada perusahaan pada tahun 2020,” kata Sigit dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (29/5).

Saat ini, TSA juga sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan hotel untuk memberikan technical advisor untuk Hotel Taman Suci, termasuk perbaikan sistem manajerial dan pemasaran menggunakan standar yang berlaku. Menurut Sigit, pembahasan kerja sama sudah dilakukan sejak akhir 2018 dan sedang dalam proses finalisasi kesepakatan. Ke depannya, TSA akan memanfaatkan lahan kosong di belakang hotel sebagai tempat parkir dan fasilitas kegiatan outdoor sehingga dapat menambah pendapatan hotel.

Terakhir, TSA bekerja sama dengan GBS dengan membuka kafe di Hotel Taman Suci dan mengadakan pertunjukan live music yang mengundang musisi-musisi ternama. Upaya ini diharapkan memberikan tambahan pendapatan kepada GBS dan TSA yang berasal dari peningkatan occupancy rate, pendapatan F&B hotel, dan F&B kafe. Soft opening kafe tersebut telah berlangsung pada 25 Mei 2019.

Sebelumnya, BEI sempat mempertanyakan kontribusi profitabilitas yang dapat TSA berikan kepada SKYB. Alasannya, berdasarkan laporan keuangan TSA per 30 April 2019, perusahaan ini mengalami defisit ekuitas Rp 567 juta dan masih membukukan rugi bersih Rp 137 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×