Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gagalnya European Central Bank (Bank Sentral Eropa) memulai pengurangan stimulus atau tapering off membawa mata uang euro bergerak konsolidasi cenderung melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, Jumat (20/7) pasangan mata uang EUR/USD menguat 0,70% menjadi 1,1724 terhadap dollar AS. Sementara sejak awal tahun euro melemah 2,34% terhadap the greenback.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, posisi EUR/USD sempat menguat di level tertinggi tahun ini di 1,2550 pada Februari lalu. Penguatan euro didukung dengan rencana ECB melakukan tapering off.
Namun, belakangan, ECB mengatakan masih membutuhkan stimulus untuk jangka waktu yang tidak dapat ditentukan. Seiring hal tersebut, euro bergerak melemah terhadap dollar AS. "Pasar melihat tapering kemungkinan masih lama akan diterapkan itu yang buat euro turun setelah sempat cetak level tertinggi," kata Alwi, Jumat (20/7).
Berkebalikan dengan euro, dollar AS justru semakin hawkish dalam memandang kenaikan suku bunga The Fed.
Secara teknikal Alwi menganalisis harga bergerak di bawah MA 10 dan 55 yang menunjukkan tren bearish. Stochastic juga menunjukkan sinyal bearish dan bergerak turun. RSI berada di level 45 dan berpotensi turun. "Jadi semua indikator mengarah turun atau bearish," kata Alwi.
Rekomendasi EUR/USD: Sell on strength
Support: 1,1600-1,1500
Resistance: 1,174-1,1846
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News