Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP) meyakini kinerja perseroan di tahun ini akan mencatatkan hasil yang positif dibandingkan tahun lalu. Perusahaan pun menargetkan penjualan akan mencapai Rp 60 miliar hingga akhir tahun nanti, atau meningkat 20%-22% dari realisasi pendapatan pada tahun 2020 sebesar Rp 47,40 miliar.
"Pada kuartal III-2021 penjualan naik 20% bandingkan kuartal III-2020. Sehingga di semester kedua pendapatan ESIP yang naik 20%-22% akan terealisasi," ungkap Direktur Utama ESIP Eric B Kurniawan, kepada Kontan.co.id, Rabu (15/9).
Capaian positif ESIP hingga September tahun ini, salah satunya didorong oleh beroperasinya pabrik baru mereka yang berlokasi di Cikupa Banten. Eric menyebut, saat ini kapasitas produksi pabrik Cikupa telah mencapai 80%, sehingga diproyeksikan akan berdampak positif terhadap laju bisnis perseroan di semester kedua.
Tak hanya itu, ada beberapa katalis positif lain yang membuat perseroan optimistis dapat mencapai target bisnis yang dibidik di tahun ini. Di antaranya, peluncuran produk-produk baru serta pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Seperti diketahui, pada April lalu, ESIP baru saja meluncurkan produk anyar berupa kemasan atau kantong bersegel dengan brand Isopac. yang eksklusif dipasarkan secara daring lewat berbagai E-Commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak.
Baca Juga: Penjualan Sinergi Inti Plastindo (ESIP) naik 3,58% di semester I-2021
Menurut Eric, jenis kemasan bersegel tengah digandrungi banyak konsumennya. terutama para pelaku UMKM di tengah kondisi pandemi seperti saat ini. Lantaran kemasan dengan segel diklaim lebih praktis, aman, dan higienis. Khususnya untuk kebutuhan take away dan delivery produk makanan dan minuman.
Sejak diluncurkan pada April lalu, Eric mengklaim penjualan kemasan Isopac telah laris manis di pasaran dan mengalami pertumbuhan penjualan rata-rata 25% setiap bulannya. Adapun, kontribusi penjualan Isopac telah mencapai 10% dari total penjualan ESIP tahun ini. "Kontribusi baru 10% dari total pendapatan perseroan," bebernya.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, ESIP menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 12 miliar. Selain sebagai modal pembangunan pabrik baru, capex tahun ini juga disiapkan untuk melakukan pengembangan dan inovasi terhadap produk berbahan baku plastik yang diproduksi.
Meskipun begitu, Eric sendiri tidak memerinci lebih lanjut terkait serapan capex 2021. "Maka aset ESIP naik dari sebelumnya Rp 78 miliar menjadi Rp 82,08 miliar," pungkasnya.
ESIP belum merilis secara resmi kinerja kuartal III-2021. Namun, hingga Juni lalu penjualan bersih ESIP tercatat sebesar Rp 23,13 miliar. Jumlah itu meningkat 3,58% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 22,33 miliar.
Namun demikian, torehan laba tahun berjalan ESIP mengalami penyusutan hingga 89,62% menjadi Rp 83,06 juta. Di semester I-2021, ESIP membukukan jumlah aset sebesar Rp 82,08 miliar, dengan nilai liabilitas dan ekuitas masing-masing senilai Rp 29,25 miliar dan Rp 52,82 miliar.
Selanjutnya: Sinergi Inti Plastinto (ESIP) optimistis penjualan naik 20% di paruh kedua 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News